Bisnis.com, JAKARTA-- Puluhan pemulung yang terdiri dari sejumlah keluarga di daerah Lebak Bulus, Jakarta, tampak gembira menyambut kedatang Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Sabtu (24/8/2013).
Mereka ingin bersalaman dengan Mensos. Pagi ini Mensos bersama tim dari Kementerien Sosial blusukan ke lapak pemulung yang ada di kawasan Jl. Lebas Bulus V, Jakarta.
Mensos ingin melihat dari dekat kehidupan para pemulung, dan bagaimana limbah sampah yang dominan gelas dan botol plastik diolah kembali, untuk dijual ke perusahaan pembuat bijih plastik.
Mensos menuturkan penanganan pemulung merupakan tugas bersama. Kementerian Sosial tidak bisa bekerja sendirian, melainkan bersinergi dengan pihak terkait lainnya.
"Penanganan pemulung berbeda dengan pengemis. Sebab, mereka memiliki pekerjaan memungut dan mengumpulkan barang bekas, seperti besi bekas, plastik bekas dan lainnya," ujar Salim.
Hingga kini, para pemulung mendapat perhatian dari pemerintah. Sebagian difasilitasi oleh mitra Kemensos di sejumlah lembaga kesejahteraan sosial.
Data dari Dinas Sosial DKI Jakarta pada 2010, katanya, Mensos, tercatat jumlah pemulung sebanyak 1.031 orang yang tersebar di lima wilayah. Pada umumnya, mereka tinggal di gubuk-gubuk darurat di pinggiran kali dan pinggir rel kereta api, dan lahan-lahan kosong terlantar.
"Sebagian kecil lainnya tidak memiliki tempat tinggal. Terdiri dari bapak, istri, dan anak-anak berpindah dari satu tempat ke tempat lain," ungkapnya. (ltc)
Mensos Blusukan ke Lapak Pemulung Lebak Bulus
Bisnis.com, JAKARTA-- Puluhan pemulung yang terdiri dari sejumlah keluarga di daerah Lebak Bulus, Jakarta, tampak gembira menyambut kedatang Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Sabtu (24/8/2013).Mereka ingin bersalaman dengan Mensos. Pagi ini Mensos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium