Bisnis.com, MAKASSAR - Pengusaha nasional sekaligus promotor tinju Zaenal Thayeb segera mengembangkan pariwisata bahari di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan.
Pria yang sukses membangun kawasan Gili Trawangan, Lombok, sebagai lokasi wisata yang diburu turis asing itu menyatakan telah mulai penjajakan ke pulau di selatan Sulawesi itu.
"Untuk Selayar saya memang sudah jajaki, pantainya bisa [dikembangkan]. Kami mulai dengan 5-10 hektare. Investasinya belum tahu, kalau perlu bisa tarik dari investor di Bangkok," kata Thayeb.
Menurutnya Pulau Selayar yang masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki pesona wisata pantai dan bawah laut yang bagus dan dapat menarik wisatawan dalam maupun asing.
Selain Pulau Selayar, Thayeb juga menilai kawasan pesisir di Tanjung Bira, Bulukumba, yang memiliki pasir putih potensial dikembangkan. Namun, pemerintah perlu membuat bandar udara sebagai salah satu pintu masuk.
"Bira paling cocok asal ada lapangan terbang di sana. Saya nanti coba bicara dengan Gubernur [Syahrul Yasin Limpo] agar ada lapangan terbang," katanya.
Pemilik Sasana Mirah Boxing Camp itu mengungkapkan potensi lain, yakni pembuatan kapal di Bira. Dia pernah membuat kapal di sana yang dikutkan lomba nasional dan menjadi juara.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengusulkan agar Thayeb yang berpengalaman menggarap Gili Trawangan juga berinvestasi di Makassar.
Makassar diketahui memiliki 11 pulau kecil yang hingga saat ini belum maksimal dimanfaatkan. Sayangnya, ke-11 pulau tersebut tidak memenuhi syarat seperti yang diinginkan Thayeb.
"Pulau dengan luas 200-300 hektare, paling enak dikembangkan, baik untuk diving maupun wisata lainnya. Kalau terlalu kecil agak sulit," ungkap Thayeb.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman menyambut baik kehadiran kembali Thayeb untuk mengembangkan wisata bahari.
"Wisata kepulauan perlu dikembangkan dengan menggandeng ahlinya Zaenal Thayeb. Kami berharap besar pada pariwisata kepulauan," katanya. Hal itu selaras dengan upaya Pemprov untuk membidik segmen baru selain MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).
Jufri mengungkapkan bahwa tren hunian hotel di Sulsel mulai menurun, padahal jumlah pembangunan hotel berbintang sangat pesat. Ia khawatir bisnis hotel bakal redup jika tidak ada hal baru di Sulsel untuk dikunjungi wisatawan.
Guna menarik wisatawan itulah, katanya, perlu diversifikasi agar turis tidak bosan ke Sulsel. Tujuan wisata, katanya, juga harus punya nilai lebih dari tempat lain.
Pulau Selayar dinilai paling cocok karena dekat dengan Bali. Jufri berharap ke depan ada penerbangan langsung dari Bandara Ngurah Rai ke Pulau Selayar setelah wisatanya tergarap dengan baik.