Bisnis.com, MEDAN - Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumatra Utara, dikalahkan warganya? Ya, dia kalah ketika mengikuti lomba balap karung dan harus merelakan pulang dengan memakai sandal jepit.
Orang nomor satu di Sumut ini memiliki kisah unik saat memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 pada Sabtu (17/8/2013).
Kisah itu terjadi setelah dirinya menjalani berbagai acara kenegaraan yang kemudian diajak ajudannnya berkeliling Medan untuk melihat dari dekat antusiasme masyarakat dalam menggelar pesta rakyat.
Setelah menyaksikan beberapa titik di Medan, Gatot memilih bergabung dengan masyarakat di Kampung Kubur yang terletak di tepi Sungai Babura, Medan. Awalnya Gatot hanya berniat menjadi penonton, tetapi akhirnya luluh.
Warga terus memaksa sang pemimpinnya itu untuk bergabung. Tanpa ragu-ragu, Gatot akhirnya mengikuti lomba yang digelar warga Kampung Kubur. Dia ingin merasakan keceriaan, kekeluargaan dan semangat kompetisi saat HUT RI ke-68 bersama warga.
Gatot pun ikut dalam kemeriahan pesta rakyat dengan mengkiti permainan lomba tarik tambang dan balap karung. Gatot bahkan dikalahkan oleh warganya sendiri saat mengikuti lomba balap karung.
"Pilihannya, yang terdekat dengan rumah dinas yaitu di Kampung Kubur, Kelurahan Madras, Medan Baru. Gubernur hadir usai melepas karnaval pembangunan di halaman Kantor Gubernur. Ingin menonton bersama warga niatannya," kata seorang staf Gatot yang ikut mendampingi, dalam
siaran pers, Minggu (18/8/2013).
Antusiasme warga tidak bisa dibendung saat mengetahui kehadiran Gubernur Sumut di area yang tak begitu luas tepat di tepi Sungai Babura, di bawah jembatan Kebajikan, Jalan KH. Zainul Arifin.
Ratusan anak-anak yang tengah berlomba balap karung langsung berebut menyalami Gatot. Tak sekedar salaman, Gubsu malah ditantang balap karung oleh warga.
"Ayo Pak, jarang-jarang warga bisa balap karung dengan bapak," kata seorang warga keturunan India yang disambut tawa warga lainnya.
Menjawab tantangan itu, Gatot langsung membuka sepatunya dan bergabung dengan warga serta langsung masuk ke karung di garis start. Ratusan warga sontak bertepuktangan sumringah.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, empat pria paruh baya warga Kampung Kubur pun langsung mengambil tempat menjadi rival tanding Gatot. Gubsu kemudian mengumumkan bahwa siapa yang berhasil menjadi pemenang akan mendapatkan sepatu yang dikenakannya.
Gatot yang hampir tertinggal tidak mau kalah menyusul seorang pemuda berbaju merah dengan semangat. Akibat terlalu bersemangat, keduanya berbenturan dan terguling di tanah dan harus finish di urutan belakang.
Melihat situasi kocak, ratusan warga yang menyaksikan lomba tertawa riang. Anak-anak tanpa dikomando meneriakkan yel-yel penyemangat dengan menyebut nama Gatot. Akhirnya, sepatu pantofel Gatot pun harus beralih ke tangan sang pemenang, Pak Qory.
"Meski nampaknya gampang, ternyata ikut lomba balap karung dan tarik tambang ini tidak mudah. Baru terasa olahraga teratur itu penting," ujar Gatot.