Bisnis.com, SEMARANG – Nilai inflasi di Jawa Tengah pada Juli mencapai 3,41% melonjak dari bulan sebelumnya yang hanya 0,96% dipengaruhi kenaikan harga BBM (solar dan premium), bawang merah, dan daging ayam ras.
Perkembangan indeks harga konsumen tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan nilai inflasi secara nasional pada bulan yang sama sebesar 3,29%, namun laju inflasi secara kalender Januari-Juli 2013 mencapai 6,73% dibawah nasional 8,65%.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Jam Jam Zamachsyar mengatakan penyumbang laju inflasi tinggi itu mencakup bensin, bawang merah, daging ayam ras, angkutan kota dan beras.
“Kenaikan harga BBM dan masa jelang lebaran cukup memengaruhi lonjakan inflasi, dengan inflasi tinggi di Surakarta 3,91% dan Kota Semarang 3,50%,” katanya hari ini, Kamis (1/8/2013).
Secara indeks, lonjakan inflasi dipengaruhi kelompok transportasi komunikasi 8,55%, bahan makanan 6,09%, perumahan 1,12% kesehatan 0,38% pendidikan 0,28%. Penurunan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,26%.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jateng, Totok Tavirijanto menambahkan komoditas dari hortikultura banyak memengaruhi laju inflasi Jateng bulan ini seperti bawang merah dan cabai rawit.
Data yang dihimpun dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng menunjukkan panen bawang merah 2012 sebesar 381.810 ton meningkat sebanyak 9.560 ton dibandingkan 2011 dengan perkiraan panen 2013 tidak jauh dari 2012.
“Produksi masih didominasi sentra bawang merah di Brebes mencapai 67,83% dari total persentase wilayah di Jawa Tengah dan mencukupi untuk kebutuhan Jateng bahkan memasok wilayah lain,” ujarnya.
Staf Pengolah Data Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng, Nyevi Ria Budiastuti membenarkan pasokan bawang merah Brebes melimpah meski pada panen pertama sempat menurun karena pengaruh cuaca hujan yang panjang.
“Untuk memenuhi kebutuhan bawang merah Jawa Tengah terkover, tetapi yang dipermasalahkan pasokan untuk luar Jawa berkurang sekitar 10%,” jelasnya.
Sementara itu hortikultura tanaman cabai, diketahui produktivitasnya tergolong tinggi dengan kenaikan 9,23% dari 110.000 ton pada 2011 menjadi 130.130 ton pada 2012.