Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penurunan Kematian Ibu Melahirkan tak Tercapai

Bisnis.com, JAKARTA—Meski batas waktu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada akhir 2015, pemerintah optimistis dapat menekan tingkat kematian nasional ibu melahirkan setidaknya mendekati 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Bisnis.com, JAKARTA—Meski batas waktu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada akhir 2015, pemerintah optimistis dapat menekan tingkat kematian nasional ibu melahirkan setidaknya mendekati 102 per 100.000 kelahiran hidup.

 “Saat ini tingkat kematian nasional sekitar 228 dari 100.000 kelahiran hidup, sehingga kita perlu lebih kerja keras, dan berkomitmen,” ujar Nina Sardjunani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan hari ini, Rabu (31/7/2013).

Dia menyebutkan target MDGs 5 terkait angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup tergolong target yang perlu perhatian khusus (off track). Oleh karena itu, lanjutnya, perlu adanya tindakan yang nyata untuk percepatan pencapaian MDGs.

Untuk mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi tersebut, pemerintah menerapkan strategi MDGs Acceleration Framework (MAF). Dalam MAF tersebut, pemerintah akan menyusun rencana aksi daerah (RAD) yang intensif dan fokus terhadap inti kendala.

“Provinsi Jawa Tengah akan menjadi provinsi pertama yang menyusun MAF. Nantinya, hasil dari pengalaman Jawa Tengah dalam menggunakan pendekatan MAF tersebut, akan diimplementasikan di 12 provinsi fokus lainnya.” tuturnya.

Dia menuturkan Jawa Tengah menjadi pilihan pertama karena telah menyelesaikan RAD MDGs dengan target, indikator, waktu dan anggaran yang jelas. Selain itu, Jawa Tengah juga memiliki 15% dari total populasi Indonesia sehingga kontribusinya akan lebih signifikan.

Selain dapat diterapkan di 12 provinsi fokus lainnya, dia mengaku, hasil pendekatan MAF di Jawa Tengah ini, dapat digunakan untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs yang lain dengan kategori off track


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper