Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejahatan WNI di Jepang, Dari Merampok Hingga Bank Gelap

Bisnis.com, MAKASSAR - Banyaknya warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang juga menyisakan sisi gelap berupa perilaku tak terpuji seperti kejahatan fianansial dan kriminal biasa.

Bisnis.com, MAKASSAR - Banyaknya warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang juga menyisakan sisi gelap berupa perilaku tak terpuji seperti kejahatan fianansial dan kriminal biasa.

Bahkan, diduga sebagian tersangkut dengan Yakuza atau mafia Jepang, terutama dalam upaya pencucian uang hasil kejahatan.

Richard Susilo, penulis buku Yakuza Indonesia yang terbit Juni 2013, mengungkapkan selama satu dekade antara 2002-2012 kepolisian Jepang mencatat ada 181 kejahatan dilakukan WNI.

"Laporan Kepolisian Jepang yang diterbitkan 31 Maret 2013 ternyata menunjukkan ada satu orang Indonesia melakukan perampokan ke sebuah rumah warga Jepang," tulis Richard pada bukunya di halaman 273.

Bukan hanya perampokan, lanjutnya, tetapi dua WNI tahun lalu ditangkap karena mengoperasikan bank gelap atau ilegal di Jepang.

Umumnya transaski pengiriman uang dari Jepang ke Indonesia harus lewat bank rsmi di Jepang kemudian ditransfer ke bank di Indonesia.

Namun, kedua orang itu mengumpulkan uang dari banyak sumber dan kemudian mengirim sendiri dananya ke berbagai penerima di Indonesia.

"Sumber penulis di kepolisian Jepang menduga tidak sedikit orang Indonesia melakukan bank gelap tetapi yang tertangkap basah dengan bukti-bukti tercatat hanya dua orang," tulis Richard.

Jumlah yang dikirimkan antara Februari 2008-Juni 2011 dari 320 nasabah bank gelap mencapai 634 juta yen.

Praktik mereka, lanjutnya, lewat Facebook atau jejaring sosial lainnya dan komunikasi via telepon genggam, baik SMS atau BlackBerry, hingga aplikasi WhatsApp.

Jumlah dana yang relatif besar itu, katanya, diduga pula ada titipan sumber uang yang meragukan dengan memperalat bank gelap tersebut, misalnya dari anggota organisasi berbahaya Yakuza.

Richard menyebutkan kelompok Anti-Money Laundering Asia Pacific (APG) juga menuliskan dengan jelas bahwa Indonesia menjadi satu dari target utama pencucian uang para penjahat dunia, termasuk Yakuza.

Selain Indonesia, negara lain yang menjadi tujuan pencucian uang adalah Mesir, Filipina, Myanmar, dan sebagainya.

Per Desember 2011 jumlah orang Indonesia yang ada di Negeri Sakura tercatat 24.660 orang.

Richard Susilo pernah menjadi wartawan Indonesia di Jepang selama lebih dari 20 tahun, dengan salah satu yang ditekuninya adalah soal sindikat kejahatan Jepang, Yakuza.

Menurutnya Yakuza memang sudah masuk di Indonesia dan pernah terjadi insiden terkait kelompok ini dengan kelompok preman di Bali. (mtb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper