Bisnis.com, KAIRO--Bentrokan sengit pecah menjelang fajar waktu setempat antara aparat keamanan dan pendukung presiden terguling Mohamed Moursi dekat Bundaran Rabiah Adawiyah, tempat konsentrasi Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi.
Wartawan Antara menyaksikan pasukan anti huru hara pada Sabtu (27/7/2013) menjelang fajar waktu setempat mulai menyerang dari arah Jembatan 6 Oktober, sekitar 1 kilometer dari Bundaran Rabiah.
Pasukan menembakkan gas air mata dan dibalas dengan lemparan batu oleh massa pendukung Moursi.
Satuan Medis Lapangan di Bundaran Rabiah menyebutkan sedikitnya 10 orang tewas dan lebih 560 orang cedera.
Massa berhasil memukul mundur pasukan keamanan sehingga pasukan untuk sementara tidak berhasil mencapai Bundaran Rabiah.
Teriakan takbir Allahu Akbar sambil berlari kocar-kacir tidak keruan.
Banyak wanita dan anak-anak yang ikut demo menangis meraung-raung sambil teriakan Allahu Akbar.
Massa pendukung Moursi menduduki Bundaran Rabiah selama hampir satu bulan sejak Presiden Moursi digulingkan pada 3 Juli lalu.
Bentrokan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden transisi meminta pendukung Moursi untuk meninggalkan Bundaran Rabiah di Kairo timur dan Bundaran Al Nahdhah di Kairo.
Menteri Pertahanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Al Sisi juga sebelumnya mengancam akan membubarkan massa pendudukan bundaran secara paksa.
Jenderal Al Sisi pada Rabu lalu meminta "mandat" rakyat lewat demo besar anti-teroris di Bundaran Tahrir dan berbagai kota provinsi pada Jumat untuk memberantas "teroris".
Para pengulas berita menafsirkan teroris yang diancam Al Sisisi adalah Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi. (ra)