Bisnis.com, MEDAN - Pengoperasian Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) diprediksi akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara tumbuh diatas rata-rata nasional mencapai 7%-7,2% tahun ini.
Pejabat Sementara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatra Utara Tohar Suhartono mengatakan operasional KNIA memang harus dipaksakan. Jika tidak dilakukan pada 25 Juli 2013, pengoperasian KNIA akan kembali molor.
Kendati banyak pihak menilai pengoperasian KNIA dipaksakan terutama dari sisi sistem dan sarana pendukung, dia menilai tidak bermasalah. Perbaikan-perbaikan dapat dilakukan hingga saat peresmian pada September mendatang.
Menurutnya, keberadaan KNIA akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Sumut. Investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Sumut.
"Asalkan investor tidak tahu bahwa di Sumut terjadi krisis energi listrik dan gas, serta kondisi infrastruktur yang tidak bagus. Kalau mereka tahu pasti akan mundur," katanya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2013).
Dia menjelaskan dengan pengoperasian KNIA, sektor-sektor yang akan terdorong tumbuh antara lain sektor ril, pariwisata dan investasi. UKM diprediksi akan tumbuh lebih cepat kendati masih terkendala adanya aturan pajak 1% dari omzet pendapatan.
Kadin Sumut, sambungnya, selama ini telah mendorong pertumbuhan UKM di Sumut. Namun, permasalahan pajak dan ketersediaan energi menjadi kendala terbesar bagi pekembangan UKM ini.
"Harapan Kadin, kekurangan KNIA segera dibenahi, jalur kereta api jangan terganggu, jalur bus bisa lebih cepat agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut," jelasnya.
