Bisnis.com, MEDAN - Pengoperasian Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) diprediksi akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumut harus bersinergi untuk menyongsong dampak positif keberadaan bandara tersebut.
Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Medan Muhammad Ishak mengatakan dampak jangka pendek bagi Sumut adalah terjadinya kekacauan pada 1-2 pekan pasca-operasional KNIA. Hal tersebut terjadi akibat sarana pendukung dari sisi kebijakan dan sarana fisik belum mendukung operasional bandara kelas dunia.
Permasalahan yang akan dihadapi dalam jangka pendek, salah satunya adalah belum adanya rambu lalu lintas yang menunjukkan arah dari Medan hingga KNIA.
Begitu pula infrastruktur jalan tol dan transportasi lain belum mendukung secara penuh bagi bandara kebanggaan Sumut itu. Jalan arteri Tanjung Morawa - KNIA juga belum dapat dilalui dengan mulus akibat penyempitan jalan, masih ada lahan yang belum dibebaskan dan kepadatan lalu lintas.
"Manajemen Angkasa Pura II sendiri belum 100% wellcome dengan kendaraan di KNIA, artinya akan ada kemacetan total baik di KNIA maupun di Stasiun Besar Medan yang berakibat pada ketidaknyamanan penumpang, minimal 1-2 minggu setelah pembukaan," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2013).
Dia menilai pelaksanaan simulasi yang sempat dilakukan beberapa kali itu tidak efektif menjawab persoalan yang akan muncul. Simulasi hanya dilakukan oleh orang-orang yang mudah diatur.
Perilaku masyarakat Sumut, sambungnya, tidak seperti masyarakat di Pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia. Dia menuturkan perilaku masyarakat Sumut yang sulit diatur akan menyebabkan kekacauan saat awal kepindahan bandara.
Menurutnya, simulasi yang dilakukan oleh pemangku kebijakan KNIA belum bisa menjamin hilangnya ketidaknyamanan penumpang. Kemungkinan akan terjadi kekagetan budaya (cultural shock) dalam jangka waktu 1-2 bulan.
Dampak operasional KNIA dalam jangka panjang tentunya akan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian Sumut. Berbagai sektor ekonomi Sumut akan menggeliat seiring dengan perkembangan bandara yang diklaim termegah di Indonesia tersebut.
Ishak memberikan catatan bahwa KNIA hanya salah satu dan bukan satu-satunya yang membuat perekonomian Sumut dapat tumbuh pesat. KNIA hanya memberikan dukungan fasilitas dan menjembatani terhadap potensi ekonomi Sumut yang diwujudkan melalui investasi domestik dan asing.
Berkaca pada keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, menurutnya hingga saat ini belum terlihat manfaatnya bagi perekonomian Sumut akibat terkendala teknis. Masing-masing kabupaten/kota masih berdebat terhadap keberadaan KEK Sei Mangkei yang akhirnya membuat investor tidak tertarik berinvestasi di Sei Mangkei.