Bisnis.com, JAKARTA—World Bank Group menggelontorkan pinjaman, pemberian, investasi ekuitas, dan jaminan senilai US$52,6 miliar ke negara-negara berkembang selama tahun fiskal 2013.
Institusi perbankan dunia itu menggunakan dana tersebut guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan kemakmuran, serta memerangi kemiskinan ekstrim di banyak negara berkembang.
Melalui International Development Association (IDA), lembaga yang bermarkas di Washington DC tersebut mencetak rekor tertinggi dalam hal pendanaan investasi sektor swasta dan penjaminan asuransi politik. Komitmen tersebut tetap dijaga meskipun lingkungan ekonomi global tengah mengalami masa-masa sulit.
“Performa Bank Dunia sangat kuat selama tahun pertama masa jabatan saya selaku presiden,” ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Dia menilai lembaga keuangan tersebut telah memposisikan diri guna mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang di tengah ketidakpastian lingkungan ekonomi global.
Menurut laporan yang dirilis pada Selasa (23/7), Bank Dunia belakangan ini menaikkan proyeksi pertumbuhan pada 2013 di negara-negara berkembang menjadi 5,1% dari level 5% pada tahun lalu.
Salah satu institusi Bretton Woods tersebut juga mencatat bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di negara-negara dunia ketiga diperkirakan menguat dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut Bank Dunia, risiko yang dibawa oleh negara-negara maju telah berkurang dan prospek pertumbuhan kian membaik, meskipun kontraksi di zona Euro masih berlanjut hingga kini.
Mereka menilai pertumbuhan di beberapa negara telah terhambat dan kemungkinan tidak akan kembali pada level seperti sebelum terjadinya krisis, kecuali jika reformasi dari sisi supply benar-benar dirampungkan.
Bank Dunia mengklaim sokongan terhadap sekitar 1.956 program yang ditujukan untuk mempromosikan peluang dan penyaluran jasa bagi rakyat miskin. Bantuan tersebut mencakup investasi gizi, promosi sektor swasta, pembangunan infrastruktur, dan penguatan pemerintahan serta institusi.
Adapun institusi-institusi Bank Dunia yang berkontribusi dalam pendanaan pada tahun fiskal ini a.l. IDA, IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), IFC (International Finance Corporation), dan MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency).
IDA bertugas memberikan pinjaman bebas bunga pada negara-negara termiskin di dunia, sedangkan IBRD memberi pendanaan, produk pengelolaan risiko, serta layanan keuangan lain bagi negara-negara berpendapatan menengah.
Sementara itu, IFC mencairkan investasi ekuitas dan menyalurkan pinjaman, jaminan, serta layanan penasehat keuangan pada bisnis sektor swasta di negara-negara berkembang. Adapun MIGA merupakan lembaga asuransi risiko politik.
“Pada pertemuan di musim semi, para pejabat kami mempromosikan 2 tujuan baru,” ungkap presiden Kim. Dua tujuan itu adalah mengakhiri kemiskinan ekstrim pada 2030 dan mendongkrak pemerataan kemakmuran dengan menyokong pertumbuhan pendapatan untuk 40% masyarakat terbawah di setiap negara berkembang.
Dia juga akan memodernisasi Bank Dunia dan membangun strategi baru yang akan menggunakan kedua tujuan tersebut sebagai acuan untuk menyokong upaya pembangunan di negara-negara miskin.
“Saya akan meminta seluruh staf Bank Dunia untuk mendedikasikan diri bagi tugas ini dan mencapai kemajuan yang lebih besar di masa yang akan datang,” imbuh Kim. (Bloomberg)