Bisnis.com, JAKARTA-- Ketua MPR Sidarto Danusubroto merasa prihatin dengan praktek demokrasi di Indonesia yang terlalu ribut atau hingar bingar.
"Keriuhan demokrasi sudah memprihatinkan," katanya dalam tausiyah politik menjelang berbuka puasa di Pusat Pengkajian Strategi Nasional (PPSN) di Jakarta, Selasa (243/7/2013) malam.
Hadir dalam buka puasa itu pendiri PPSN mantan Menko Polkam Widodo AS, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Prof Jusuf Goenawan, Wamentan Rusman, dan Kabulog Soetarto Alimuso. Sedangkan tausyah Ramadhan disampaikan Ketua PBNU KH Said Agil Sjiradz.
Menurut Sidartom demokrasi yang terlalu 'noisy' belum bisa terima oleh bangsa Indonesia. "Demokrasi di Korsel orangnya sudah pinter dan perutnya kenyang. Di Indonesia belum kenyang perutnya," kata mantan anggota Komisi I DPR itu.
Keriuhan demokrasi itu, katanya, diramaikan oleh pengusaha dan artis yang masuk parlemen.
"Itulah demokrasi kita. Tapi kita tidak perlu kembali ke masa lalu, tidak otoriter seperti dulu. Untuk kembali ke pra reformasi tidak mungkin," katanya lagi.
Dalam tausiyah bidang kebangsaan dan kenegaraan itu Sidarto meneekankan perlunya kajian soal demokrasi yang makin ribut itu. Ia juga mengatakan perlu dikaji juga distribusi kekuasaan pusat dan daerah.
"Bupati tak hirau gubernur, gubernur tak hirau presiden. Ada bupati yang ditanya gubernur jawab apa urusannya tanya tanya kemana saya mau pergi," katanya.
Ketua MPR yang baru dilantik beberapa pekan itu meminta agar kajian PPSN dibangkitkan kembali.
Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin mengaku kajian-kajian PPSN perlu digalakkan lagi. "Apa yang disampaikan pak Sidarto itu menjadi keprihatinan kita semua."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
37 menit yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
5 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
6 jam yang lalu