Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mendorong koperasi aktif untuk segera membentuk badan hukum dan menyiapkan satu jenis usaha yang digeluti sesuai dengan UU No. 17/2012 tentang perkoperasian.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Balikpapan Doortje Marpaung mengatakan dalam aturan baru tersebut koperasi tidak lagi diperkenankan memiliki berbagai jenis bidang usaha.
"Tujuannya agar fokus usaha tidak terpecah banyak dan menyebabkan koperasi menjadi susah berkembang," ujarnya ketika kepada Bisnis, Senin (22/7/2013).
Saat ini, jumlah koperasi aktif di Balikpapan mencapai 396 unit atau 74,29% dari total 533 unit.
Adapun sisanya sudah tidak aktif dengan alasan bermacam-macam seperti tidak menggelar rapat anggota tahunan (RAT), kepengurusan yang sudah tidak ada, atau anggota yang sudah tidak lagi peduli dengan koperasi tersebut.
Fokus terhadap satu jenis usaha, diakui Doortje, menjadi salah satu penyesuaian yang mungkin paling sulit untuk dilakukan oleh koperasi. Selama ini, kebanyakan dari koperasi bergerak dalam bidang usaha yang beraneka ragam sehingga pengelolaannya tidak bisa optimal.
Doortje menyebutkan nantinya koperasi dapat merekrut profesional untuk diangkat menjadi pengurus baik yang bersangkutan bukan merupakan anggota koperasi. Hal ini, katanya, bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kinerja koperasi agar dapat bersaing dengan lembaga ekonomi lainnya.
Pemerintah daerah, tambahnya, bisa memberikan sangsi kepada koperasi yang tidak terlihat lagi aktifitas perkoperasiannyaq. “[Sangsi] terberat ya dibubarkan koperasinya karena dianggap tidak aktif lagi,” tukasnya.
Berdasarkan target dari provinsi, Balikpapan diproyeksikan sebagai salah satu daerah penggerak koperasi di Kalimantan Timur. Tujuannya agar provinsi ini bisa menjadi daerah penggerak koperasi pada 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
