Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erupsi Merapi, Status Dinyatakan Normal

Bisnis.com, MAGELANG - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin pagi, mengalami erupsi relatif kecil dengan ditandai semburan material yang mengakibatkan hujan abu mengarah ke selatan. Purwono, petugas

Bisnis.com, MAGELANG - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin pagi, mengalami erupsi relatif kecil dengan ditandai semburan material yang mengakibatkan hujan abu mengarah ke selatan.

Purwono, petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos, Magelang, mengatakan bahwa dari semua sektor pengamatan terpantau terjadi erupsi kecil.

Dia menjelaskan bahwa sejak pukul 04.15 WIB puncak Merapi berkabut, tetapi sekitar pukul 04.15 hingga 04.22 WIB terpantau gempa vulkanik selama beberapa kali.

Gempa itu, katanya, diikuti semburan material Merapi berupa debu dan pasir.

"Secara visual, kondisi di puncak terkadang kelihatan dan terkadang tertutup kabut. Sampai pukul 04.22 WIB berlanjut, terjadi semburan material, debu, pasir, dan asap. Terlihat warna cokelat kehitaman," katanya.

Hingga saat ini, pihaknya belum menyimpulkan tentang ketinggian semburan material vulkanik dari Gunung Merapi yang pada akhir 2010 berada pada fase erupsi besar, disusul dengan bajir lahar secara intensif hingga 2011.

Hingga sekitar pukul 08.00 WIB tidak terjadi hujan abu di wilayah barat daya, barat, dan barat laut dari puncak Merapi. Sejak sekitar pukul 24.00-04.15 WIB gerimis turun di kawasan Gunung Merapi. "Namun, di selatan, di Balerante Klaten dan Sleman, hujan abu dan pasir, debu kecil," katanya.

Hingga saat ini, katanya, status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih di level terendah, yakni normal.

"Tapi ini nanti ada pertemuan, untuk membahas untuk pertimbangan tentang status Merapi," katanya.

Seorang warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, Sibang, mengatakan sebagian warga terjaga dari tidurnya sekitar pukul 04.00, karena mendengar gemuruh dari puncak Merapi. Wilayah itu sebagai salah satu dusun terakhir dari barat daya puncak Merapi.

"Sempat terkejut, sebagian keluar rumah karena ada suara gemuruh. Kami mencoba mencari arah letusan, tetapi puncak Merapi tidak tampak karena tertutup kabut. Sampai saat ini (sekitar pukul 08.31 WIB, red.) tidak terjadi hujan abu di sini, masyarakat juga beraktivitas seperti biasa," katanya.

Dia mengatakan bahwa puncak Gunung Merapi sekitar pukul 04.00 berkabut, akan tetapi sejak Minggu (21/7) petang hingga tengah malam, hujan mengguyur kawasan itu. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper