Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengumumkan Israel dan Palestina bersepakat meletakkan dasar dimulainya kembali perundingan perdamaian setelah mengalami kebuntuan hampir 3 tahun.
Kendati demikian, Kerry mengatakan kesepakatan itu belum final dan masih memerlukan diplomasi lanjutan .
Kerry, dalam penutupan misi mediasi Timur Tengah keenamnya tahun ini, memberikan beberapa rincian. Dia mengantisipasi utusan Israel dan Palestina akan datang ke Washington segera untuk menandai peluncuran negosiasi.
"Saya senang mengumumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan yang menetapkan dasar untuk melanjutkan negosiasi antara Palestina dan Israel," kata Kerry kepada wartawan di Amman, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (20/7/2013).
Menurutnya, cara terbaik untuk memberikan kesempatan kepada negosiasi ini adalah menjaga privasi mereka. Oleh karena itu, dia tidak akan membicarakan secara rinci.
Perdamaian telah mengalami pasang surut selama dua dekade. Perkembangan terakhir buntu pada akhir 2010 setelah pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, di mana bersandingan dengan Jalur Gaza, di mana Palestina mencari kewarganegaraan.
Orang-orang Palestina dengan dukungan internasional mengatakan negara itu harus memiliki batas wilayah kira-kira seperti sebelum Israel merebutnya saat Perang Timur Tengah pada 1967.
Para pejabat Israel dan Palestina hati-hati menyambut baik pengumuman Kerry. Kedua belah pihak menghadapi oposisi garis keras di kubu masing-masing untuk kompromi dalam konflik.
"Saya tahu bahwa segera setelah perundingan dimulai, itu akan menjadi kompleks dan tidak mudah. Tapi saya yakin sepenuh hati bahwa itu benar untuk dilakukan bagi masa depan kami, keamanan kami, perekonomian kami dan nilai-nilai Israel," kata Tzipi Livni, Perdana Menteri Israel, di halaman Facebook-nya.
Wasel Abu Youssef, seorang anggota senior payung Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan kepada Reuters, "Pengumuman hari ini tidak berarti kembali ke perundingan. Ini berarti upaya-upaya akan terus mengamankan pencapaian tuntutan Palestina .... Israel harus mengakui perbatasan pada 1967. perbatasan."
Kerry mengatakan bahwa Livni dan negosiator Palestina Saeb Erekat bisa melakukan perjalanan ke Washington pekan depan atau setelah itu