Bisnis.com, JAKARTA - Moody’s Investor Service menyatakan prospek peringkat utang di Asia Pasifik sebagian masih stabil meski pertumbuhan ekonomi China melambat, guncangan global berlanjut, dan pasar modal global masih volatil.
Penilaian Moody’s dalam laporan Asia-Pacific 2013 Sovereign Mid-Year Update yang dipublikasikan pada Kamis (18/7/13) itu masih sama dengan laporan Asia-Pasific 2013 Sovereign Outlook pada Januari 2013.
“Kemantapan prospek peringkat utang di wilayah ini masih sesuai dengan kesimpulan Moody’s bahwa prospek pertumbuhan ekonomi global belum banyak berubah dari laporan sebelumnya,” kata lembaga pemeringkat tersebut dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (18/7/2013).
Menurut laporan tersebut, faktor pendukung prospek pertumbuhan Asia Pasifik ini berasal dari pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan fundamental ekonomi dan fiskal yang kuat di sebagian besar negara-negara di wilayah ini.
Pada saat yang sama, resesi yang masih berlangsung di Zona Euro masih menjadi tantangan utama. Selain itu, prospek utang Asia Pasifik harus menghadapi volatilitas pasar yang maish berlangsung.
Setelah mempertimbangkan keempat faktor tersebut, Moody’s menyimpulkan tidak ada tekanan yang berarti terhadap 21 dari 22 profil utang di wilayah tersebut yang diperingkat oleh lembaga tersebut dengan prospek stabil. Hanya surat utang negara Pakistan yang berperingkat Caa1 masih mendapatkan prospek negatif dari Moody’s.
_1673406543.jpg?w=348&h=261)
