BISNIS.COM, BANDUNG—Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar untuk tetap fokus mensosialisasikan persoalan lingkungan.
Deddy mengatakan kedatangannya ke BPLHD untuk membicarakan langkah-langkah solutif yang bersifat segera dalam mengatasi persoalan lingkungan.
"Seperti penanganan limbah, pasir besi yang bisa menimbulkan konflik pada dan dengan masyarakat," katanya, Selasa (9/7/2013).
Soal limbah pabrik di Rancaekek, menurutnya, menjadi salah satu bahasan dimana Pemprov Jabar dan BPLHD bisa menelurkan sejumlah solusi.
Begitupula soal pasir besi yang ia nilai sudah menjadi persoalan serius yang membutuhkan campur tangan negara saking merugikannya.
"APBD dan APBN untuk infrastruktur keluar banyak,tapi untuk PAD juga tidak seimbang," katanya.
Untuk menyelesaikan kerugian dan dampak dari pasir besi ia menilai semua komponen harus serius.
"Semua pihak harus berani, termasuk presiden. Ini bukan hanya urusan Kapolda, tapi semua karena ini soal penegakan hukum," katanya.
Akan tetapi, dia mengaku persoalan ini harus diteliti lebih jauh agar tidak terkesan menzalimi pengusaha dan mereka yang menggantungkan hidup di usaha tersebut.
"Bagaimana persoalannya? Solusinya seperti apa? Bagaimana masyarakat yang bekerja di sana alih profesinya seperti apa," katanya.
Deddy Mizwar menilai persoalan dampak pasir besi tidak boleh terus dibiarkan berlarut. "Kalau ini dibiarkan, artinya kita dzalim pada bangsa,dzalim pada generasi yang akan datang karena kerusakannya luar biasa," katanya.(k57)