BISNIS.COM,TASIKMALAYA—Kota Tasikmalaya belum mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri dengan defisit 30% per tahun.
Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya Uca mengatakan produktivitas lahan pertanian sawah di Kota Tasikmalaya hanya 6,1 ton per hektare dengan total 13.000 ha.
Dia menjelaskan dengan hitungan 420.000 penduduk Kota Tasikmalaya yang mengonsumsi beras, 103 kg/kapita/tahun, maka dibutuhkan 68.000 ton beras. Sementara Kota Tasikmalaya baru mampu menghasilkan 70.000 ton gabah atau 48.000 ton beras.
“Jadi kami hanya bisa memenuhi 70% kebutuhan beras. Untuk menuju 100% kebutuhan beras itu susah, karena alih fungsi lahan terus terjadi,” katanya, Senin (8/7/2013).
Menurutnya, dengan kondisi tersebut pihaknya harus mampu mengelola lahan pertanian minimal mempertahankan atau meningkat produktivitas.
Salah satunya, pemerintah membuat areal pertanian terpadu yang memungkinkan produktivitas sawah per hektarenya bisa mencapai 7 ton.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan target pemenuhan tersebut sulit dilakukan karena keterbatasan lahan pertanian yang terus menurun.
Menurutnya, kondisi tersebut dampak dari alih fungsi lahan terutama pembangunan perumahan dan properti, sehingga ke depan harus ada pengaturan yang mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW).
“Pemerintah juga tidak sembarangan dalam mengeluarkan perizinan alih fungsi lahan. Harus dilihat sesuai RTRW,” katanya.(k55)