BISNIS.COM, JAKARTA -- Aceh sebagai daerah dengan julukan Serambi Mekah tentu tak akan pernah terlupakan ketika pada 26 Desember 2004, diguncang oleh gempa dan Tsunami dengan kekuatan 9,3 Skala Richter.
Bencana itu menelan lebih dari 126.000 korban jiwa serta puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra.
Kemudian, pada April 2013 Aceh kembali diguncang oleh gempa dengan kekuatan 8,5 Skala Richter dan berpotensi Tsunami walaupun akhirnya Tsunami tidak terjadi.
Gempa seakan tidak menjauh bencana berkekuatan 6,2 SR dengan kedalaman 10 kilometer kembali terjadi di wilayah Aceh pada pukul 14.37 WIB, pada Selasa (2/7).
Pusat gempa di daratan berada 35 km barat daya Kabupaten Bener Meriah atau 43 km Tenggara Kabupaten Bireuen, atau 50 km Barat Laut Kabupaten Aceh Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menyiapkan dana hingga Rp40 miliar untuk darurat penanggulangan dampak gempa di wilayah Aceh.
BNPB menggunakan dana tersebut untuk melakukan hal-hal teknis penting seperti sewa pesawat untuk evakuasi korban. Adapun Kementerian Sosial mengalokasikan dana Rp1,2 miliar untuk 30 ton beras, sarden, tenda, selimut, dan lainnya.
Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Aceh Tengah dan Bener Meriah, terdapat 24 korban meninggal, dua orang hilang, dan 249 luka-luka. Sebanyak 14 korban meninggal dari Bener Meriah, sedangkan 10 korban meninggal lainnya dari Aceh Tengah.
Mungkin kita bertanya tanya mengapa Tuhan terus mendatangkan gempa di provinsi dengan mayoritas penduduknya muslim itu?
Bepikirlah dan ambillah hikmah dari kejadian gempa yang terjadi di Aceh kemarin. Renungkanlah pesan cinta yang disampaikan untuk kita semua.
Mari kita sejenak mendoakan keselamatan untuk saudara kita di Aceh dan sekitarnya, semoga mereka diberikan keselamatan, ketabahan dan kesabaran atas gempa yang terjadi kemarin.
Pengirim:
T. Hardi Sujono
Jl. Tumenggung Jaya, No. 19, Bandar Lampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
