Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUBERNUR SULSEL: Operasi Pasar Murah Awal Puasa & Jelang Lebaran

BISNIS.COM, MAKASSAR -Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta Perum Bulog, Dinas Perdagangan, dan pihak terkait lainnya untuk mengadakan operasi pasar murah pada awal bulan puasa dan menjelang Hari Raya.

BISNIS.COM, MAKASSAR -Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta Perum Bulog, Dinas Perdagangan, dan pihak terkait lainnya untuk mengadakan operasi pasar murah pada awal bulan puasa dan menjelang Hari Raya.

Operasi pasar merupakan bentuk intervensi untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang biasanya naik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Tambah lagi, ada efek penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Selain OP yang memang rutin tersebut, Syahrul minta dinas terkait untuk terus mengawasi harga Sembako di pasar. “Jika ada barang kebutuhan pokok naik di atas 15%, segera operasi pasar,” katanya, Senin (24/6/2013).

Pemprov Sulsel sendiri mengundang bupati, walikota, distributor barang kebutuhan pokok, semua Kepala Dinas, Kamar Dagang Daerah dan pihak terkait dalam rapat koordinasi kesiapan pasokan dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat menghadapi hari raya.

Syahrul minta pelaporan distribusi bahan kebutuhan pokok secara rutin agar dapat dilakukan tindakan apabila ada kekurangan stok.

“Dampak kenaikan harga BBM tidak menimbulkan gejolak yang seperti kita perkirakan. Memang barang-barang naik, tetapi tidak berlebihan,” katanya.

Dari laporan beberapa distributor bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goring, tepung terigu, hingga gula, stok untuk wilayah Sulsel masih mencukupi untuk 2-3 bulan ke depan.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sulsel Tommy S Sikado mengatakan stok beras saat ini mencapai 278.000 ton. “Termasuk beras dari pemeritnah pusat, daerah, dan Badan Ketahanan Pangan Daerah,” katanya.

Bulog sendiri akan menambah penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) yang merupakan salah satu bentuk kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

Raskin akan disalurkan pada Juni, Juli, dan September dengan jumlah rumah tangga sasaran 484.617 atau sekitar 1,5 juta-1,7 juta jiwa.

Sementara itu untuk serapan beras Sulsel sendiri hingga saat ini telah mencapai 230.000 ton dari target tahun ini sejumlah 550.000 ton. “Nilainya jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp2 triliun,” ungkap Tommy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper