BISNIS.COM, SEMARANG - Pasca penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per Sabtu (22/6/2013), pelaku usaha angkutan umum di Kota Semarang sudah mulai menaikkan tarif angkutannya minimal sebesar 20% dibandingkan tarif normal sebelumnya.
Hal tersebut dilakukan demi menjaga biaya operasional yang terus membengkak seiring naiknya harga BBM, meskipun Organda Kota Semarang belum menerima surat keputusan resmi kenaikan tarif itu dari Dinas Perhubungan setempat.
Ketua Organda Kota Semaang, Deddy Sudiardi mengatakan telah mengajukan kenaikan tarif 20% dibandingkan sebelumnya, namun hingga saat ini belum mendapatkan SK resmi dari Dinas Perhubungan Kota Semarang.
"Kami sudah pengajuan tarif baru sebesar sekitar 20%. Namun SK (Surat Keputusan) yang kami harapkan belum keluar hingga saat ini," ujarnya, Minggu (23/6/2013).
Dia mengatakan untuk tarif angkutan umum, dengan jarak dekat dikenakan tarif dari Rp3.500 menjadi Rp4.000, dan jarak jauh dari Rp3.000 menjadi Rp3.500. Sementara itu untuk tarif taksi masih dikenakan batas atas dan batas bawah.
Deddy memaparkan tarif baru angkutan penumpang jenis taksi, yakni, tarif dasarnya Rp6.000 dengan pulsa Rp400/100 meter untuk batas atas, sedangkan batas bawah dengan tarif dasar Rp5.000 dengan pulsa Rp300/100 meter.
Sebelumnya, katanya, tarif dasar untuk batas bawah Rp4.500 dengan pulsa Rp275/100 meter, sedangkan batas atas denga tarif dasar mulai dari Rp5.000 dengan pulsa Rp325/100 meter.
Ketua Organda Jateng, Karsidi Budi Anggoro mengatakan penaikan BBM akan menyebabkan tergerusnya pendapatan bruto pelaku usaha angkutan umum mencapai sebesar 35%.
Namun, pihaknya tidak berani menaikkan tarif angkutan terlalu besar mengingat kondisi masyarakat yang sudah cukup terbebani dengan komoditas lain akibat penaikan harga BBM itu.
Sementara itu, sejumlah bus antar kota sudah mulai memberlakukan tarif baru dengan rata-rata kenaikan yang bervariasi, mulai dari 20% hingga 25%
Suratno, sopir angkutan jurusan Banyumanik-Johar, menyatakan sudah mulai menggunakan tarif baru Rp5.000, sebelumnya hanya Rp3.500 untuk rute Banyumanik-JavaMal. "Kenaikan solar tidak terlalu tinggi jadi kenaikan tarifnya juga tidak besar," ujarnya.
Bambang, pengemudi Bus Safari Jurusan Semarang-Solo, juga mengaku kenaikan tarif angkutannya sekitar 25%, dari biasanya Semarang-Solo hanya Rp20.000 menjadi Rp25.000.