Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMISI YUDISIAL: Suparman Marzuki Terpilih Sebagai Ketua

BISNIS.COM, JAKARTA--- Suparman Marzuki yang saat ini menjabat Komisioner Komisi Yudisial Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi telah terpilih menjadi ketua KY periode 2013-2015.Pria kelahiran Lampung 52 tahun lalu atau tepatnya 2 Maret 1961

BISNIS.COM, JAKARTA--- Suparman Marzuki yang saat ini menjabat Komisioner Komisi Yudisial Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi telah terpilih menjadi ketua KY periode 2013-2015.

Pria kelahiran Lampung 52 tahun lalu atau tepatnya 2 Maret 1961 ini terpilih setelah mendapat dukungan empat suara mengalahkan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri yang mendapatkan dua dukungan suara dan Wakil Ketua KY Imam Anshori yang hanya mendapat satu suara.

"Perolehan suara pada proses pemilihan ketua Taufiqurroman Syahuri mendapatkan dua suara, Imam Anshori Saleh satu suara, dan Suparman Marzuki mendapat empat suara. Artinya ketua terpilih Suparman Marzuki," kata Ketua Rapat Pleno Terbuka, Eman Suparman, di Jakarta, Selasa (18/6)

Dalam memimpin KY, Suparman didampingi mantan hakim agung Abbas Said yang saat ini menjabat sebagai komisioner bidang Pencegahan dan Pelayanan Masyarakat setelah mendapat empat suara mengalahkan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri yang mendapatkan dua dukungan suara dan Wakil Ketua KY Imam Anshori yang hanya mendapat satu suara.

Suami Aniyah Widayati itu akan mulai memimpin KY mulai 1 Juli 2013 setelah masa berakhirnya kepemimpinan Ketua KY Eman Suparman berakhir pada 30 Juni 2013.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) 1987 berjanji akan membangun peradilan yang bersih dan yang berwibawa.

"Pikiran besar itu membutuhkan waktu cukup panjang, tetapi peletakan pemikiran (membangun peradilan yang bersih dan berwibawa) harus diletakkan dari sekarang," kata Suparman.

Dia juga mengatakan bahwa KY dan Mahkamah Agung (MA) harus memperkuat kerja sama dalam mewujudkan peradilan yang bersih dan yang berwibawa tersebut.

"Saya akui komunikasi dengan MA itu kurang maksimal dan harus dimaksimalkan lagi, tapi dalam rangka produktif dan kritis," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper