BEIRUT—Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan Amerika Serikat (AS) berbohong dalam mengatakan penggunaan senjata kimia dalam perang sipil selama dua tahun di Suriah.
"Gedung Putih... mengandalkan informasi palsu atas penggunaan senjata kimiah oleh pemerintah Suriah," tegasnya dalam sebuah pernyataan hari ini, Jumat (14/6/2013).
"AS menggunakan dalih yang memalukan itu agar Presiden Obama bisa mempersenjatai oposisi Suriah. Ini menunjukkan bahwa AS memiliki standar ganda yang keji dalam berhubungan dengan teroris," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Parlemen Rusia hubungan Komite Internasional Alexei Pushkov mengatakan laporan Amerika Serikat (AS) yang menyimpulkan bahwa Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia terhadap pemberontak adalah sebuah tudingan palsu.
"Informasi tentang penggunaan senjata kimia oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad dibuat dalam cara yang sama seperti kebohongan bahwa Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal di Irak," ungkapnya..
"Presiden Obama telah menggunakan cara serupa seperti yang dilakukan mantan Presiden George W. Bush itu," sambungnya.
Seperti diketahui , AS menuding-nuding Irak rezim Irak Saddam Hussein menggunakan senjata pemusnah massal pada 2003. Namun, tuduhan itu tidak pernah terbukti.
Sementara itu, Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes menuding bahwa rezim Assad telah menggunakan senjata kimia, termasuk gas sarin dalam skala kecil selama beberapa kali untuk melawan oposisi dalam setahun terakhir.
"Intelijen memperkirakan, bahwa 100 sampai 150 orang telah meninggal akibat serangan senjata kimia yang terdeteksi di Suriah sampai saat ini. Namun, data korban kemungkinan tidak lengkap. Selain itu, tidak ada bukti kredibel yang menunjukkan bahwa para pemberontak Suriah telah menggunakan senjata kimia,” katanya.