BISNIS.COM, PEKANBARU—Turunnya harga bawang merah sebesar 28,31% dan bawang putih 16,74% membuat Kota Pekanbaru mencatatkan deflasi sebesar 0,01%, sedangkan di Kota Dumai terjadi inflasi 0,40%.
Mawardi Arsad Kepala BPS Provinsi Riau mengatakan terjadinya deflasi karena bawang putih dan bawang merah di Pekanbaru baru mengalami penurunan pada bulan Mei.
Ada delapan kota yang mengalami deflasi, lanjutnya, tertinggi Kota Pangkal Pinang sebesar 0,47%.
“Ini artinya pengendalian pasokan bawang merah dan bawang putih yang dilakukan pemerintah menunjukan keberhasilan, sehingga harga bisa dikendalikan,” katanya di Kantor BPS Provinsi Riau, Senin (3/6).
Berdasarkan ururtan inflasi, menurut data BPS Provinsi Riau, Kota Pekanbaru menduduki urutan ke- 9 se-Sumatra.
Secara keseluruhan, deflasi di Pekanbaru terjadi karena adanya indeks penurunan harga pada kelompok sandang sebesar 1,48%, kelompok bahan makanan 0,35% dan kelompok transportasi 0,04%.
Selain bawang, komoditas penyumbang deflasi Pekanbaru meliputi emas perhiasan 0,10%, wortel 0,06%, minyak goreng masing-masing 0,04%, ikan tongkol 0,03%, ikan serai, tomat buah dan batu bata masing-masing0,02%, kangkung, bayam dan terong panjang masing-masing 0,01%.