BISNIS.COM, JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono janjikan akan membereskan masalah terkait regulasi bagi para pebisnis Swedia.
Hal itu dikemukakan SBY usai bertemu dengan Perdana Menteri Swedia Fedrik Reinfeldt di Kantor PM Swedia, Rosendand, Sotckholm, Selasa (28/5/2013).
Sebagaimana dilansir laman resmi presiden www.presidenri.go.id, dalam pertemuan tersebut pemerintah Indonesia mengundang pebisnis Swedia untuk berinvestasi dan bekerja sama dengan pengusaha Indonesia.
Menurut SBY, jika ada masalah berkaitan dengan regulasi maka hal itu bisa dibicarakan bersama.
"Tadi kami membicarakan kerja sama investasi dan perdagangan kedua negara untuk dikembangkan lagi. Saya sampaikan kepada PM Fredrick Reinfeldt, jika ada masalah berkaitan dengan regulasi bisa dibicarakan bersama," ujar SBY sebagaimana dikutip www.presidenri.go.id.
Sebelumnya, ketika PM Reinfeldt berkunjung ke Jakarta pada November 2012, Indonesia dan Swedia sepakat meningkatkan kerja sama pada lima prioritas, yaitu investasi, perdagangan, pendidikan, lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta pariwisata.
Dalam pertemuan bilateral kali ini, pimpinan kedua negara kembali membahas lima prioritas kerja sama tersebut.
Terkait lingkungan dan perubahan iklim, Swedia akan membagikan pengalamannya menangani persoalan di sektor tersebut.
Swedia yang dikenal sebagai negara hijau berhasil menekan penggunaan bahan bakar fosil hingga 50% dan menggantinya dengan energi terbarukan.
Bahkan pada 2012, Swedia mengekspor produk kehutanan rama lingkungan senilai 110 miliar Euro.
"Swedia dikenal memiliki konsep penanganan lingkungan hidup yang diakui dunia. Indonesia berharap dapat belajar dari pengalaman Swedia," lanjut SBY.
Dalam pertemuan bilateral dengan Reinfeldt, SBY didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Usai pertemuan bilateral, SBY dan Reinfeldt menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama pembangunan berkelanjutan di kawasan urban melalui pengembangan kota hijau.
MoU tersebut ditandatangani oleh Menlu Marty Natalegawa dan Menteri Perdagangan Swedia Ewa Bjorling.