Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOSEPH STIGLITZ: Terlalu Dini Kurangi Stimulus Moneter AS

BISNIS.COM, JAKARTA—Joseph Stiglitz, ekonom sekaligus peraih Nobel, menyatakan terlalu dini bagi bank sentral Amerika Serikat untuk mengurangi stimulus moneter, meski terdapat sedikit bukti kalau langkah itu akan membantu perekonomian negara

BISNIS.COM, JAKARTA—Joseph Stiglitz, ekonom sekaligus peraih Nobel, menyatakan terlalu dini bagi bank sentral Amerika Serikat untuk mengurangi stimulus moneter, meski terdapat sedikit bukti kalau langkah itu akan membantu perekonomian negara dengan kekuatan ekonomi nomor satu di dunia tersebut.

“Hanya persoalan stimulus,” ujar Profesor Columbia University itu dalam satu wawancara pada World Economic Forum di Yordania pada akhir pekan lalu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (27/5/2013).

Dia menambahkan bahwa yang pasti ekonomi tidak akan kembali normal dan untuk menerima ini sebagai hal normal yang baru merupakan sebuah kekeliruan.

Harga saham AS turun dan harga komoditas anjlok selama empat minggu berturut-turut dalam satu penurunan terlama sejak Agustus setelah Gubenur Bank Sentral AS Ben S. Bernanke mengatakan bank tersebut kemungkinan mengurangi pembelian aset jika para pembuat kebijakan melihat indikasi pertumbuhan berlanjut.

Pesanan atas barang berdaya tahan lama meningkat melebihi perkiraan pada April lalu. Kondiis itu mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi akan naik pada paruh kedua tahun ini.

Perekonomian AS “masih dalam tahap pemulihan sehingga mempertahankan momentum pertumbuhan merupakan isu utama” meski telah terjadi pertumbuhan kuat dalam beberapa bulan terakhir, menurut Deputi Manager Dana Moneter Internasional (IMF), Zhu Min dalam satu wawancara pada hari yang sama di Yordania.

Pertumbuhan diduga melemah tahun ini menjadi 2% dari angka 2,2% pada 2012 sebelum meningkat 2,7% pada 2014, satu pertumbuhan tercepat sejak 2006, menurut rata-rata perkiraan 83 ekonom yang disurvei Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper