BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Jumat (24/5/2013), menyoroti berbagai isu krusial mulai dari soal kekhawatiran dominasi bank asing di Indonesia menjelang liberalisasi perbankan Asean 2020 sampai pada kontroversi redenominasi rupiah terhadap mata uang asing.
“Kurangi Dominasi Asing di Perbankan: Perkuat perbankan nasional”: Wakil Presiden Boediono meminta bank-bank nasional berusaha keras supaya bank asing tidak mendominasi di Indonesia. Perbankan nasional juga diminta mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas sektor keuangan dan perbankan Asean pada 2020 (KOMPAS)
“Asing Keluar, Lebih Waspada Masuk Bursa: Rekor baru IHSG mulai tak sejalan dengan proyeksi ekonomi Indonesia”: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam, kemarin. IHSG longsor 1,66% ke level5.121.40. Di hari yang sama, investor asing mencatat penjualan bersih Rp720,56 miliar, setelah sepanjang pekan ini selalu mencetak pembelian bersih (KONTAN).
“Lupakan Redenominasi, Fokus Sektor Riil dan APBN: BI sudah bekerja keras”: Kalangan akademisi dan pengusaha sepakat bahwa redenominasi rupiah atau penyederhanaan nilai mata uang lebih baik ditunda, karena masih banyaknya masalah krusial yang langsung berdampak ke masyarakat, belum terselesaikan. Artinya pemerintah dan Bank Indonesia mesti fokus memperhatikan sektor riil. Pasalnya, masih ada masalah krusial seperti rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, menyehatkan APBN, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, penguasaan teknologi dan sumber daya manusia serta pemberantasan korupsi (NERACA).
“Waspadai Euro Illusion:Redenominasi rupiah pulihkan martabat bangsa”: Redenominasi akan memulihkan martabat rupiah yang saat ini terpuruk, sekaligus membangkitkan kebanggaan bangsa Indonesia terhadap mata uang tersebut. Namun sejumlah hal perlu diwaspadai, di antaranya persepsi bahwa barang yang dibeli menjadi murah dan terjadinya pembulatan harga. Kedua faktor ini dapat memicu inflasi (INVESTOR DAILY)
“Bank Perlu Tingkatkan Kapitalisasi: Perbankan Singapura dan Malaysia masih mendominasi ekspansi di Asean: Sejumlah kalangan menilai perbankan nasional perlu meningkatkan permodalan dan sumber daya manusia untuk menghadapi pasar bebas Asean di sektor perbankan pada 2020. Saat ini perbankan Singapura dan Malaysia mendominasi ekspansi di Asean (INDONESIA FINANCE TODAY).