BISNIS.COM, JAKARTA-PadneÇwara, kelompok tari Jawa yang dipimpin oleh Retno Maruti akan mempersembahkan Lelangen Beksan yang menghadirkan sejumlah tarian lepas, baik karya klasik maupun karya kreasi baru. Pertunjukan ini akan dipentaskan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 25 dan 26 Mei 2013 pada pk. 15.30 WIB.
“Lelangen Beksan selain sebagai upaya pelestarian Tari Jawa, juga merupakan wujud dari tahapan proses latihan rutin para anggota PadneÇwara yang selama ini berlatih menari secara tekun, sekali seminggu,” ungkap Retno Maruti dalam siaran pers Padnecswara, Selasa (21/5/2013).
Retno Maruti, yang dikenal sebagai salah seorang Maestro Tari Jawa Klasik di Indonesia, mengatakan materi-materi tarian yang dipelajari tersebut kelak terus berkembang, dan menjadi bagian dari karya yang dipentaskan.
Dia berharap Lelangen Beksan secara rutin dapat dipentaskan setiap tahun, dan mampu memunculkan bakat-bakat baru penari Jawa, yang ikut menjaga seni tradisi negeri.
Dalam bahasa Jawa, kata Lelangen berasal dari akar kata Langen yang artinya mencerminkan keindahan. Adapun Beksan merupakan sebutan kromo inggil untuk njoget, atau menari yang menjadi salah satu warisan budaya leluhur Jawa.
Tarian Jawa seringkali menjadi refleksi situasi / kejadian pada suatu masa. Karenanya dalam setiap gerak serta tema tarian Jawa sarat makna. Keberadaan tarian Jawa pun tidak hanya sebagai pelipur, namun juga menjadi pembelajaran bagi nurani.
Dengan demikian Lelangen Beksan dapat diartikan sebagai tarian yang indah. Para penari yang terlibat dalam pertunjukan kali ini merupakan gabungan antara mereka yang sudah matang dalam gerak, rasa dan irama, dan mereka yang masih perlu meningkatkan potensinya agar dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.
Untuk dapat menari dengan baik memang tidak semata-mata ditentukan oleh bakat, namun juga ketekunan dan disiplin berlatih serta kemauan untuk berkembang. Lelangen Beksan yang ke-3 ini mempersembahkan sejumlah tarian, yaitu Sekar Puri, Sukaretna, Retna Pamudya, Sancaya Kusumawicitra dan Kumolobumi.
Selain pertunjukan tari, Lelangen Beksan juga menyisipkan acara Bincang Tari bersama sejumlah pakar, pengamat Tari Jawa untuk memperluas wawasan dan meningkatkan apresiasi terhadap seni tari Jawa.
Dua pertunjukan Lelangen Beksan terdahulu pernah dipergelarkan dengan sajian tarian yang berbeda di Teater Luwes (2008) dan Teater Salihara (2009). PadneÇwara berharap untuk dapat memestaskan Lelangen Beksan secara teratur, sebagai salah satu upaya nyata pelestarian kesenian tari Jawa secara berkelanjutan. (mfm)