BISNIS.COM, JAKARTA-Setelah lebih dari sepekan upaya pencarian korban, proses evakuasi longsornya pelatihan tambang Big Gossan milik PT Freeport Indonesia, kini menghampiri klimaksnya dengan jumlah korban tewas mencapai 28 orang, 10 korban berhasil diselamatkan.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Thamrin Sihite mengatakan setelah proses evakuasi dirampungkan, tahap berikutnya adalah mengevaluasi lokasi pelatihan tersebut. "Setelah itu baru akan dilihat kemungkinan sanksi dijatuhkan jika ditemukan ada unsur kelalaian," katanya, Selasa (21//2013).
Seperti apa sebenarnya kejadian longsor di Big Gossan, saksikan videonya: http://youtu.be/YhhHu8edkpo
Menurutnya, penutupan sementara operasi tambang Big Gossan berdampak pada penundaan pendapatan negara dari pertambangan itu diperkirakan mencapai US$1,82 juta per hari.
"Big Gossan tidak direncanakan untuk eksploitasi, namun sempat dieksploitasi sebelum dijadikan tempat latihan. Produksi mineral di lokasi itu cenderung sedikit, sekitar 86 kilo ton berupa bijih mineral".
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menegaskan Pemerintah Indonesia akan tetap meminta pertanggungjawaban Freeport atas kejadian ini.
"Kami meminta pihak Freeport memberi santunan kepada keluarga korban, terutama memberikan beasiswa kepada anak-anak dari korban," katanya.
(45/yus)