BISNIS.COM, PAPUA — Terowongan Kawasan Penambangan tembaga Freeport - McMoRan Copper & Gold Inc (FCX), menyatakanruntuh menyebabkan 2 orang tewas dan 31 lainnya terperangkap.
Produsen tembaga terbesar di dunia itu menegaskan sebanyak 40 karyawan dan pekerja kontrak diduga berada di ruang fasilitas pelatihan bawah tanah ketika kecelakaan itu terjadi kemarin Selasa (14/5/2013), sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.
Sebanyak 2 pekerja ditemukan terluka parah, kata perusahaan itu. Sementara 4 karyawan lainnya dievakuasi dan 3 lainnya selamat tanpa cedera. Pihak Freeport mengatakan upaya penyelamatan terus dilakukan dan mereka berharap tidak akan ada dampak material terhadap pertambangan, operasi penggilingan atau pekerjaan pembangunan.
Area tambang Grasberg di provinsi Papua meliputi tambang terbuka dan tambang bawah tanah, area itu adalah area tambang tembaga ketiga terbesar di dunia menurut kapasitas produksinya.
Adapun produksi sempat terganggu pada 2011 dan 2012 setelah kerusuhan buruh dengan kekerasan yang terjadi di sekitar lokasi. Dari area itu, Indonesia mendapat US$3,92 miliar untuk pendapatan tahun lalu, atau 16% dari penjualan Freeport.
Sementara itu, kecelakaan kemarin terjadi di luar daerah yang ditambang, sekitar 500 meter (1.640 kaki) dari pintu masuk ke tambang bawah tanah Big Gossan.
Lebih lanjut, nilai saham Freeport turun 1,2% menjadi US$31,57 kemarin Selasa di New York. Harga sahamnya telah menurun 7,7% tahun ini. Adapun indeks 115 perusahaan pertambangan dunia dalam Bloomberg World Mining Index turun sebesar 20%.