BISNIS.COM, JAKARTA—PT Freeport Indonesia melaporkan hingga pukul 20.00 WIB, dua orang jenazah berhasil ditemukan dari kejadian runtuhnya sebagian terowongan di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah area Big Gossan di Mimika, Papua.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum,” ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto dalam keterangan resmi, Selasa malam (14/5/2013),
Rozik mengatakan pihaknya juga berhasil mengevakuasi empat orang korban. Satu orang dilaporkan dalam kondisi stabil dan akan tetap berada di RS Tembagapura. Dua orang saat ini sedang dipersiapkan untuk evakuasi medis. Orang keempat baru saja dievakuasi dan saat ini sedang dievaluasi situasinya. Sebelumnya, tiga karyawan berhasil menyelamatkan diri.
Tim penyelamat Freeport Indonesia memperkirakan ada 40 karyawan Freeport dan karyawan kontraktor yang berada di ruang kelas di dalam terowongan saat insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 waktu setempat (Waktu Indonesia Timur).
Menurut Rozik, tim penyelamat hingga kini masih terus bekerja untuk mengevakuasi para pekerja yang tersisa di bagian terowongan yang runtuh. "Dukungan dan doa kami berikan untuk para karyawan kami dan keluarganya. Prioritas utama kami adalah pada upaya pencarian dan penyelamatan serta keselamatan karyawan kami,” ujarnya.
Pihaknya telah menyampaikan kepada Emergency Response Group (ERG) dan Tim Keselamatan agar mengerahkan segala upaya dalam mencari dan menyelamatkan para karyawan yang masih terperangkap.
“Kami juga telah melaporkan insiden ini ke lembaga pemerintahan terkait, termasuk di antaranya Inspektur Pertambangan dari Kementerian ESDM,” ujarnya.
Adapun insiden ini terjadi di luar area pertambangan, yakni sekitar 500 meter dari pintu masuk ke area Big Gossan. Insiden ini diharapkan tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan pertambangan dan peleburan maupun kegiatan pengembangan lainnya.
