Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Turun, Pedagang Ambil Untung

BISNIS.COM, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 8/52013), karena para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan tiga hari berturut-turut di tengah ekspektasi peningkatan persediaan minyak mentah AS dalam laporan persediaan

BISNIS.COM, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 8/52013), karena para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan tiga hari berturut-turut di tengah ekspektasi peningkatan persediaan minyak mentah AS dalam laporan persediaan minggu ini.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, ditutup pada 95,62 dolar AS per barel, turun 54 sen dari posisi Senin.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, menukik 1,06 dolar AS menjadi menetap di 104,40 dolar AS per barel.

Sesi perdagangan New York berlangsung "relatif tenang" serta ditandai dengan "kombinasi aksi ambil untung dan ekspektasi laporan persediaan," kata John Kilduff dari Again Capital.

Kilduff mengatakan bahwa laporan persedian minyak mingguan Departemen Energi AS (DoE), sebuah indikator permintaan di konsumen energi terbesar dunia, diperkirakan akan menunjukkan kenaikan lain dalam pasokan minyak mentah yang pekan lalu mencapai tingkat tertinggi sejak 1982, ketika laporan mingguan dimulai.

DoE diperkirakan melaporkan peningkatan 1,4 juta barel dalam minggu yang berakhir 31 Mei, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Harga minyak selama tiga sesi sebelumnya melonjak lebih dari lima dolar AS di New York dan 6,50 dolar AS di London, didukung oleh meningkatnya ketegangan antara Israel dan Suriah atas serangan udara Israel.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan serangan ditargetkan pada senjata Iran yang diperuntukkan bagi kelompok militan Libanon, Hizbullah.

Bob Yawger dari Mizuho Securities mengatakan bahwa "beberapa premi risiko ditumpuk ke dalam pasar sebagai akibat dari situasi Israel-Suriah. (Antara/AFP)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper