Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK SURIAH: AS Didesak Intervensi Pasca Serangan Udara Israel

BISNIS.COM, WASHINGTON -- Serangan udara Israel ke Suriah menambah tekanan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk segera mengintervensi perang di Suriah., kata politisi senior dari Partai Republik John McCain pada Minggu.

BISNIS.COM, WASHINGTON -- Serangan udara Israel ke Suriah menambah tekanan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk segera mengintervensi perang di Suriah., kata politisi senior dari Partai Republik John McCain pada Minggu.

"Presiden Barack Obama menghadapi pilihan berat untuk menolong kelompok oposisi Suriah tanpa menambah parah konflik yang sedang berlangsung," ujar politisi senior dari Partai Republik John McCain, Minggu (5/5).

Beberapa jam setelah pesawat tempur Israel membombardir Suriah pada Minggu, yang merupakan serangan kedua dalam 48 jam, beberapa anggota legislatif terkemuka Amerika Serikat menyuarakan kekhawatiran mengenai semakin tidak pastinya situasi di Timur Tengah. Perang sipil telah berlangsung selama lebih dari dua tahun di Suriah.

Senator McCain mengatakan bahwa serangan udara Israel, yang diklaim bertujuan untuk menghancurkan rudal milik Hizbullah, akan menambah tekanan kepada Obama untuk segera bertindak.

Obama sendiri sebelumnya berulang kali menyatakan tidak berencana mengirim pasukan darat Amerika Serikat di Suriah.

"Kita butuh tindakan yang mengubah situasi di sana. Tindakan tersebut di antaranya dapat berupa pembuatan zona aman dan penyediaan senjata kepada rakyat Suriah yang berhak," kata McCain dalam siaran televisi Fox News Sunday.

"Pengaruh Hizbullah semakin membesar dan pejuang Islam radikal terus membanjiri Suriah. Suriah semakin lama semakin lemah," kata dia.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan pada minggu lalu bahwa Washinton sedang kembali mempertimbangkan pilihan untuk mempersenjatai pemberontak Suriah.

Pilihan tersebut sebelumnya dikhawatirkan dapat membuat senjata yang dikirim jatuh ke tangan kelompok anti-Amerika.

Sementara itu, Obama pada Sabtu menyatakan Israel mempunyai hak tujuan menjaga negaranya dari senjata canggih Hibullah. Dia tidak berkomentar lebih jauh mengenai serangan udara yang terjadi di Suriah.

Obama berulang kali menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan turut campur dalam perang saudara di Suriah, yang dimulai pada 2011 dan membunuh setidaknya 70.000 orang dan memaksa 1,2 juta rakyat di negara itu menjadi pengungsi. (Antara/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper