BISNIS.COM, KUALA LUMPUR -- Koalisi berkuasa Malaysia menang lagi, mempertahankan kekuasaan 56 tahun mereka, kata Komisi Pemilihan Umum negara itu, Senin dinihari, namun pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menolak mengakui kekalahan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan, koalisi berkuasa Barisan Nasional yang dipimpin Najib Razak memperoleh 112 kursi prlemen, ambang batas yang diperlukan untuk membentuk pemerintah di dewan beranggotakan 222 orang.
Pengumuman itu disampaikan delapan jam setelah pemungutan suara ditutup dalam pemilu Minggu (5/5/2013), pesta demokrasi yang paling sengit di Malaysia dimana aliansi tiga partai kubu Anwar berharap mencapai kemenangan mengejutkan atas satu-satunya pemerintah yang dikenal di negara itu.
"Para calon yang mewakili Barisan Nasional memperoleh 112 kursi," kata ketua KPU Aziz Yusof pada jumpa pers.
Rakyat Malaysia memberikan suara mereka dalam jumlah besar, namun pemilu itu dinodai oleh tuduhan-tuduhan mengenai kecurangan.
Ketika diberi tahu tentang kemenangan Barisan Nasional, Anwar mengatakan bahwa ia tidak akan menerima hasil pemilu itu.
"Itu pemilihan umum yang kami anggap curang dan KPU telah gagal," katanya kepada wartawan.
Pemilih menggunakan Internet untuk menuduh pemerintah Perdana Menteri Najib Razak berusaha mencuri pemilu tersebut.
Oposisi juga menuduh Komisi Pemilihan Umum sebagai kantung belakang dari Perdana Menteri Najib Razak, yang memimpin Barisan Nasional. (Antara/AFP/dot)
PEMILU MALAYSIA : Partai Berkuasa Menang Lagi, Anwar Tolak Akui
BISNIS.COM, KUALA LUMPUR -- Koalisi berkuasa Malaysia menang lagi, mempertahankan kekuasaan 56 tahun mereka, kata Komisi Pemilihan Umum negara itu, Senin dinihari, namun pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menolak mengakui kekalahan. Komisi Pemilihan Umum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
13 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu