Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PENGHEMATAN DI EROPA & AS: Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

BISNIS.COM, LONDON—Kebijakan penghematan membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan di Eropa dan Amerika Utara, karena meningkatkan angka bunuh diri, depresi dan penyakit menular, serta memangkas akses terhadap pengobatan dan fasilitas medis. Penemuan
Ismail Fahmi
Ismail Fahmi - Bisnis.com 29 April 2013  |  19:08 WIB
PENGHEMATAN DI EROPA & AS: Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

BISNIS.COM, LONDON—Kebijakan penghematan membawa dampak yang sangat buruk bagi kesehatan di Eropa dan Amerika Utara, karena meningkatkan angka bunuh diri, depresi dan penyakit menular, serta memangkas akses terhadap pengobatan dan fasilitas medis.
 
Penemuan tersebut disampaikan oleh Ekonom Politik Universitas Oxford David Stuckler, dan Asisten Profesor bagian pengobatan Universitas Stanford Sanjay Basu pada Senin (29/4). Berdasarkan penelitian mereka, didapatkan hasil bahwa penghematan berdampak tidak baik bagi kesehatan.
 
Di dalam buku yang akan diterbitkan minggu ini, kedua peneliti tersebut mengatakan ada lebih dari 10.000 kasus bunuh diri dan lebih dari 1 juta kasus depresi terjadi selama ‘Resesi Besar’ (Great Recession) dan penghematan yang dilakukan di seluruh penjuru Eropa dan Amerika.
 
Di Yunani misalnya, kebijakan pemangkasan anggaran untuk mencegah HIV beranding lurus dengan semakin meningkatnya penderita AIDS. Penderita virus mematikan tersebut bertambah hingga lebih dari 200% sejak 2011, didorong oleh meningkatnya penyalahgunaan obat-obatan akibat angka pengangguran pemuda yang mencapai 50%.
 
Negara beribukota Athena tersebut juga berhadapan dengan masalah penyebaran penyakit malaria setelah adanya pemangkasan anggaran pada program pembasmian nyamuk.
 
Di Amerika Serikat, lebih dari 5 juta warga kehilangan akses terhadap fasilitas kesehatan selama masa resesi. Dampak buruk resesi juga dirasakan Inggris, dimana lebih dari 10.000 keluarga terpaksa menjadi tuna wisma akibat kebijakan penghematan anggaran oleh pemerintah.
 
“Para politsi harus mengambil langkah serius dan mendalam untuk mengatasi masalah konsekuensi kesehatan akibat kebijakan ekonomi,” ujar Stuckler, yang juga merupakan penulis buku “The Body Economic: Why Austerity Kills”.
 
Stuckler menambahkan dampak buruk penghematan adalah menjamurnya HIV dan malaria, keterbatasan pasokan obatan-obatan penting, hilangnya akses fasilitas kesehatan, meningkatnya penyalahgunaan narkoba dan alkohol, serta  tingginya angka depresi dan bunuh diri.
 
Pada penelitian sebelumnya yang dirilis di The Lancet dan British Medical Journal, Stuckler menghubungkan tingkat bunuh diri di beberapa negara Eropa dengan kebijakan penghematan. Dia menemukan bahwa penyakit endemik HIV menyebar luas seiring dengan dikuranginya pelayanan terhadap orang-orang yang tidak mampu.  (if)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

as eropa penghematan ekonomi kesehatan buruk.

Sumber : Wike Dita Herlinda

Editor : Ismail Fahmi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top