BISNIS.COM, JAKARTA—Informasi di sejumlah media cetak yang menjadi fokus pemberitaan pada pagi ini, Jumat (26/4/2013) bervariasi, mulai dari pemberlakuan ekspor timah per 1 Juli 2013 hingga harga saham di Indonesia yang relatif murah.
EKSPOR TIMAH
Rencana pemberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No.78/2012 tentang Ketentuan Ekspor Timah pada 1 Juli 2013 akan menekan ekspor timah Indonesia, namun berpotensi menaikkan harga timah pada semester II/2013.
Agung Nugroho, Sekretariat PT Timah Tbk mengatakan jika aturan itu diimplementasikan harga timah bisa mencapai US$25.000-US$28.000 per ton.(Indonesia Finance Today)
LABA EMITEN
Harga saham bursa Indonesia relatif murah meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah beberapa kali menembus level psikologis 5.000 price earning ratio (PER) yang sekitar 14 kali masih lebih rendah dari indeks Korea Selatan sebesar 34 kali, Nikkei 225 Jepang 28 kali, TAIEX Taiwan 23 kali dan Filipina 3 kali.
Proyeksi pertumbuhan laba emiten dan ekonomi Indonesia pada 2013 juga tinggi, masing-masing hingga 22% dan 6,6%, sehingga PER bisa turun menjadi 16 kali sepanjang tahun ini.(Investor Daily)
FLU BURUNG
Cengkeraman wabah flu burung baru menghantui dunia.
Itu sebabnya Indonesia akan menerbitkan peringatan bepergian ke luar negeri (travel warning) terutama ke China, negara yang tengah dilanda virus flu burung jenis baru.(Kontan)
ANGGARAN BELANJA
Pemerintah menargetkan pemotongan anggaran belanja kementerian dan lembaga negara sekitar Rp30 triliun. Ini adalah bagian dari skenario defisit anggaran tidak menembus 3%.(Kompas)