BISNIS.COM, MAKASSAR--Bank Indonesia Regional Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) mencatat total aset bank asing dan campuran di Sulawesi Selatan pada posisi Februari 2013 sebesar Rp0,63 triliun.
Angka itu mengalami pertumbuhan 8,11% (YoY) dibandingkan Februari 2012 yang hanya sebesar Rp0,58 triliun.
Peneliti Madya Senior Bank Indonesia Regional Sulampua Gusti Raizal Eka Putra mengatakan meski dari segi persentase mengalami pertumbuhan, namun share-nya masih relatif kecil.
“Yaitu hanya 0,80% terhadap total perbankan Sulsel yang sebesar Rp79,03 triliun,” kata Gusti, Senin (22/4/2013).
Sementara itu, dia mengungkapkan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah ini pada posisi Februari 2013 tercatat sebesar Rp20,32 triliun, tumbuh 14,99% (YoY) dari Februari 2012 yang hanya sebesar Rp17,67 triliun.
Adapun share kredit UMKM per posisi Februari 2013 terhadap total kredit perbankan Sulsel tercatat sebesar 28,93%.
Sedangkan penyaluran kredit investasi UMKM juga tercatat tumbuh sebesar 17,92% (YoY).
“Persentase itu lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit modal kerja UMKM,” ujarnya.
Menurutnya, kredit investasi UMKM di Sulsel meningkat dari Rp4,74 triliun per Februari 2012 menjadi Rp5,59 triliun per Februari 2013.
Sementara kredit modal kerja UMKM meningkat dari Rp12,93 triliun per Februari 2012 menjadi Rp14,73 triliun per Februari 2013.
Gusti menyebutkan perkembangan yang cukup menggembirakan untuk kredit UMKM, bahwa penyaluran kredit tersebut kepada sektor pertanian per posisi Februari 2013 tumbuh sebesar 54,09% (YoY) dibandingkan posisi Februari 2012.
Persentase itu, katanya, tertinggi dibandingkan penyaluran kredit kepada sektor lainnya.
Adapun sektor tertinggi kedua dan ketiga penyaluran kredit UMKM adalah, sektor jasa dunia usaha dan sektor industri pengolahan yang masing-masing tumbuh sebesar 36,42% (YoY) dan 33,67% (YoY).