Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30 Negara Bicara Transportasi Ramah Lingkungan di Bali

BISNIS.COM, DENPASAR—Sedikitnya 30 delegasi negara di dunia berkumpul membicarakan kelangsungan transportasi ramah lingkungan pada 22 April hingga 25 April 2013 di Nusa Dua, Bali.

BISNIS.COM, DENPASAR—Sedikitnya 30 delegasi negara di dunia berkumpul membicarakan kelangsungan transportasi ramah lingkungan pada 22 April hingga 25 April 2013 di Nusa Dua, Bali.

Dalam agenda tahunan ini, satu per satu delegasi dari kementerian perhubungan masing-masing negara akan menyampaikan keluhan, hambatan dan solusi untuk mewujudkan tranportasi yang ramah lingkungan.

“Akan banyak masukan untuk Indonesia dalam mewujudkan kelangsungan transportasi yang ramah lingkungan,” kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, JA Barata, Minggu (21/4).

Dalam agenda ini, selain dari kementerian, sejumlah praktisi transportasi dan perhubungan dari universitas terkemuka dunia juga akan menyampaikan solusinya. Diskusi akan dibentuk panel dan kelompok kerja. Pada agenda ini juga diselipkan Indonesia Sustainable Transport Awardyang akan diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan, Everst Ernest Mangindaan.

Selanjutnya, kementerian perhubungan Indonesia juga akan menggelar pameran teknis peralatan ATS dan airlines pada 24 April hingga 28 April 2013. Agenda ini akan dibuka oleh Menteri Negara Koordinator Ekonomi, Hatta Radjasa. “Namun pada pembukaan, EE Mangindaan berpotensi menggantikan Hatta.”

Sistem transportasi berkelanjutan merupakan program internasional berdasarkan kesepakatan Bali Action Plan. Kesepakatan ini digagas pada Konvensi untuk Kerangka Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-bangsa (UNFCCC) ke-13 di Bali pada Desember 2007.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan bakal menerapkan transportasi perkotaan ramah lingkungan. Tujuannya untuk menekan polusi lingkungan akibat asap kendaraan. Menteri Perhubungan Evert Ernest Mangindaan mengatakan Medan di Sumatera Utara, Batam di Kepulauan Riau dan Manado di Sulawesi Utara menjadi kota percontohan pengembangan transportasi berkelanjutan.

Pemilihan kota didasarkan kebijakan transportasi massal. Keberpihakan untuk transportasi massal akan ditinjau dari besaran anggaran pemerintah kota untuk mengembangkan angkutan umum. Alasan lainnya adalah sinergi dengan perencanaan transportasi nasional.(faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper