BISNIS.COM, BOSTON--Boston, dikenal sebagai Athenanya Amerika, bersiap perekonomiannya menggeliat kembali setelah pengejaran pelaku pengeboman yang melumpuhkan aktivitas sekitar 1,5 juta pekerja.
Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun) yang diduga sebagai pelaku pengeboman berhasil diringkus oleh pihak keamanan sekitar pukul 21.00, Jumat (19/4/2013) waktu setempat di Watertown, sebuah daerah pinggiran Boston.
Penangkapan Dzhokhar hanya berselang kurang dari 24 jam setelah sebelumnya pihak keamanan mengadakan kontak senjata dengan saudaranya, Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) yang berakhir dengan kematiannya di daerah yang sama.
Pada Jumat itu, saat polisi bersenjata dan para agen FBI mencari tersangka pengeboman marathon Boston, otoritas setempat mematikan sarana publik dan menginstruksikan agar kegiatan bisnis berhenti sementara serta penduduk untuk mengunci diri di rumah.
Boston yang juga area metropolitan terbesar kesepuluh di AS merupakan salah satu pusat teknologi dan finansial negeri Paman Sam.
Namun pada hari itu, keadaan terlihat begitu berbeda. Kantor Morgan Stanley di Boston terlihat gelap, sebagian besar pekerja berada di rumahnya. Banyak orang menjauhi pusat kota. Pertandingan olahraga yang rencananya digelar Jumat pun dibatalkan.
"Selama saya tinggal di Boston, keadaan itu seperti bukan kenyataan. Biasanya kesibukan begitu luar biasa pada Jumat siang, tetapi sekarang terlihat kosong," ujar CEO Batterymarch Financial Management kepada Bloomberg.
Di sisi lain, Walikota Boston Thomas Menino berterima kasih kepada para pelaku bisnis yang bersedia bekerjasama dengan pihak otoritas untuk 'mematikan' bisnisnya sementara.
“Ini akan memberikan kerugian ekonomi bagi para pelaku bisnis, tetapi bersama-sama kita akan melaluinya," kata Menino.
Kepala Ekonom Regional IHS Global Insight Jim Diffley berpendapat kegiatan ekonomi Boston tidak akan benar-benar mati.
"Sebagian besar aktivitas yang berhenti pada Jumat ini akan berjalan lagi esok harinya atau lusa," katanya.
Beberapa perusahaan teknologi informasi seperti MFS Office dan EMC Corp. tidak benar-benar menghentikan kegiatan bisnisnya. MFS Office menggunakan fasilitas cadangannya di Marlborough untuk beroperasi, sedangkan EMC Corp menginstruksikan karyawannya untuk bekerja dari rumah mereka.
Namun, terdapat juga bisnis yang terkena dampak cukup besar dari insiden pengeboman tersebut, contohnya adalah Big Apple Circus Ltd.
"Penjualan tiket kami dari sebelumnya besar menjadi sangat sedikit. Secara keseluruhan, kami menduga akan ada dampak yang signifikan," ujar Lynn Stirrup, direktur eksekutif sirkus tersebut.
Yelena Shulyatyeva, Ekonom BNP Paribas, mengatakan aksi pengeboman di Boston akan menurunkan tingkat kepercayaan konsumen secara sementara.
"Masyarakat akan bereaksi dengan pemberitaan yang ada, tetapi sulit untuk benar-benar mengubah pola konsumsi mereka," katanya.
BOM BOSTON: Setelah Penangkapan, Aktivitas Bisnis Menggeliat Kembali
BISNIS.COM, BOSTON--Boston, dikenal sebagai Athenanya Amerika, bersiap perekonomiannya menggeliat kembali setelah pengejaran pelaku pengeboman yang melumpuhkan aktivitas sekitar 1,5 juta pekerja.Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun) yang diduga sebagai pelaku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu