BISNIS.COM,JAKARTA- Perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengaasi persoalan hidup Tasripin langsung dikerjakan oleh Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri secara cepat.
Sang Mensos melalui @salimsegaf yang memiliki 57.417 follower pun memberikan laporan kepada Presiden melalui kicauannya.
"@SBYudhoyono. Lapor pak Presiden. Dirjen DayasosGulkin sdh brtemu Tasripin pekan lalu. Kpl Panti Anak Baturaden & Dinsos sdh siap bantuan." kata Menteri Sosial Salim Segaf (Kamis,18/4/2013).
Sebelumnya, kisah pilu Tasripin, bocah 12 tahun yang menanggung beban tiga adiknya juga menjadi perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Presiden SBY memberikan keprihatinan yang mendalam mengenai Tasripin.
"Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yg menjadi buruh tani utk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita. *SBY*" katanya.
"Saya akan segera mengutus Staf Khusus saya, bekerja sama dgn Gubernur Jateng, utk mengatasi persoalan hidup Tasripin. *SBY*"
"Tasripin terlalu kecil utk memikul beban dan tanggung jawab ini. Secara moral, saya dan kita semua harus membantunya. *SBY*" ujar Presiden.
Bocah Tasripin adalah warga Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dusun Pesawahan berjarak sekitar 30 kilometer dari Purwokerto, pusat kota Banyumas. Dusun itu terdiri atas 103 rumah dengan penduduk berjumlah 319 jiwa.
Tasripin anak yatim yang harus mengurus ketiga adiknya, Dandi (7), Riyanti (6), dan Daryo (4). Satinah, ibu mereka, meninggal dua tahun lalu, di usia 37 tahun, akibat terkena longsoran batu saat menambang pasir di dekat rumahnya. Kuswito (42), ayah mereka, sudah setengah tahun terakhir ini merantau ke Kalimantan bekerja di pabrik kayu bersama Natim (21), anak sulungnya.
(Faa)