BISNIS.COM, HONGKONG—Bukan hanya AS dan Eropa. Bursa Asia pun melemah akibat pertumbuhan ekonomi AS dan China di bawah prediksi. Bahkan indeks yang menjadi patokan regional mengalami kemunduran terbesar dalam 20 bulan terakhir ini.
Jiangxi Copper Co, produsen tembaga terbesar China, turun 4,9% di Hong Kong. Nissan Motor Co (7201), sebuah produsen mobil Jepang yang 32% pendapatannya diraih dari penjualan di Amerika Utara, turun 3,9% Ini akibat penjualan ritel AS turun secara tidak terduga.
Mando Corp anjlok 15% di Seoul akibat Midas Asset Management International Ltd mengatakan akan menjual saham miliknya setelah produsen pembuat suku cadang otomotif itu ingin menyelamatkan afiliasi konstruksi yang tidak menguntungkan.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,7% menjadi 137,22 pada 08:25 di Tokyo ini dipicu oleh kondisi produk domestik bruto China yang naik 7,7% pada kuartal pertama, di bawah estimasi ekonom, 8%.
"Untuk sementara, prospek jangka menengah adalah OK. Namun, orang harus mencerna fakta bahwa beberapa aliran fakta berita jangka pendek tidak cukup baik," Angus Gluskie, managing director White Funds Management, di Sydney, yang mengawasi lebih dari US$350 juta, sebelum data China dirilis. "Tidak ada keraguan pertumbuhan China selama 5 tahun-6 tahun ke depan bakal berada pada kecepatan yang lebih dewasa dari satu dekade terakhir ini. Tapi perkiraan kami, tingkat pertumbuhan masih bakal lebih rendah. "
China Shanghai Composite Index (SHCOMP) turun 1,1%, juga akibat prediksi peretumbuhan ekonomi China (7,7%) masih di bawah estimasi pertumbuhan 41 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg dan 7,9% pada tiga bulan sebelumnya sepert termuat dalam laporan Biro Statistik Nasional.
Hong Kong Hang Seng Index (HSI) tergelincir 1,4%,. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2% dan T/msb)aiwan Taiex Index turun 0,7 % . Australia S & P/ASX 200 Index turun 0,9% dan hanya Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4%, satu-satunya ukuran patokan di Asia Pasifik yang meningkat di luar India.
Saham Nikkei 225 turun 1,6% setelah data China dan Departemen Keuangan AS mengatakan akan mendesak Jepang untuk menahan diri dari mengejar kebijakan untuk mendevaluasi mata uangnya. Ekonomi negara telah menunjukkan tanda-tanda meningkat, kata Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda di Tokyo hari ini.
S & P 500 futures turun 0,5% . Indeks itu turun 0,3% pada 12 April setelah laporan penjualan ritel AS dan sebagaian komoditas anjlok dan membuat sentimen konsumen tergelincir.(Bloomberg/msb)