BISNIS.COM, PALU--Pasokan semen di Kota Palu, Sulawesi Tengah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dengan harga berkisar Rp57.000 hingga Rp58.000 per sak.
Meskipun dari informasi yang diperoleh Bisnis, dua minggu lalu, sempat terjadi gangguan mesin pada gudang pengepakan di Labuan, Sulteng, namun tidak memengaruhi distribusi dan harga di kota itu.
Isnar Han, pemilik toko bangunan Putera Rezeki mengatakan kondisi kelangkaan semen biasa terjadi bila distribusi dari pabrik terganggu, misalnya terjadi kerusakan mesin di salah satu gudang pengepakan (packing plant) di Labuan, Sulteng.
”Kondisi langka biasa terjadi bila ada gangguan. Tetapi saat ini pasokan lancar-lancar saja dan harga tidak terjadi lonjakan. Beda halnya bila kondisi tidak normal, harga bisa mengalami kenaikan,” katanya, Senin (25/03/2013).
Dia mengatakan untuk kelangkaan semen saat ini, kemungkinan kecil karena sudah terdapat beberapa merek semen yang juga beredar di Kota Palu, umumnya di Sulteng, seperti Semen Tiga Roda dan Semen Bosowa, selain Semen Tonasa.
Dia menambahkan saat ini pemasaran semen di Kota Palu memang sedikit sepi, tidak seperti tahun sebelumnya yang banyak proyek sehingga kebutuhan semen meningkat.
”Saat ini, sedang tidak terlalu banyak proyek. Kalaupun ada, tinggal finishing saja,” ujarnya.
Data kajian ekonomi regional Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah menyebutkan untuk sektor bangunan pada Triwulan IV-2012, sektor bangunan tumbuh sebesar 14,14% (yoy) atau 7,82% (qtq).
Kinerja pada sektor ini lebih ditopang oleh tingginya realisasi investasi proyek konstruksi PT Donggi Senoro LNG yang berada di atas 50% pada triwulan laporan.
Di sisi lain, tingginya realisasi pembangunan beberapa hotel bintang, ruko dan properti lainnya di daerah Palu dan sekitarnya, juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada peningkatan sektor bangunan.
Selain proyek swasta, realisasi proyek pemerintah juga berpengaruh cukup besar terhadap kinerja sektor ini.
Pada akhir Triwulan IV-2012, realisasi belanja APBD mencapai 94% atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 92%. (wde) (Foto: JibiPhoto/Mochammad Subarkah)