BISNIS.COM, JAKARTA—Fokus pemberitaan sejumlah media cetak pada hari ini, Senin (25/3) sangat beragam, mulai dari kenaikan harga BBM bersubsidi sampai dengan sulitnya mencari lahan industri di Jakarta.
Emiten semen
Evaluasi emiten semen yang berperasi di Indonesia relatif premium dibandingkan perusahaan sejenis secara regional, menurut Departemen Riset Finance Today.
Evaluasi dua dari tiga saham emiten semen di inodnesia memiliki rasio harga saham terhadap laba bersih per saham (price to earnings ratio/PER) di atas rata-rata PER 16 emiten semen di kawasan Asia Pasific. (Indonesia Finance Today)
Harga BBM
Menaikkan harga BBM bukan hanya solusi meringankan beban fiskal dan menngurangi tekanan terhadap neraca perdagangan, melainkan demi keadilan.
Sedikitnya terdapat 5 ketidakadilan dalam subsidi BBM, yakni ketidakadilan antara daerah, antarsektor, antarrezim, antargenerasi, serta ketidakadilan akibat penyeludupan.(Investor Daily)
Praktik kartel
Wakil ketua Komisi XI DPR Harry Aziz mendorong komisi pengawasan persaingan usaha (KPPU) membongkar praktik kartel bank di tengah kecenderungan lambatnya penurunan suku bunga perbankan belakangan ini.
Harry mengungapkan KPPU masih harus mencari informasi berkaitan dengan kemungkinan adanya kesepakatan antara bank-bank besar mempertahankan selisih yang tinggi antara suku bunga pinjaman dan simpanan.(Neraca)
Lahan industri
Pebisnis di Jakarta makin sulit mencari lahan industri.
Kalaupun ada, harganya sudah naik terlalu tinggi.(Kontan)
Anggaran daerah
Sanksi bagi daerah yang terlambat menuntaskan pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah tidak tepat sasaran.
Elite birokrasi dan dewan perwakilan rakyat adalah penyebab utamanya. (Kompas)