BISNIS.COM, TOKYO-Jepang dan AS memulai pembicaraan tentang rencana operasional dalam kasus konflik bersenjata atas sengketa kepulauan Laut China yang diklaim oleh Tokyo dan Beijing, sehingga memicu kekhawatiran China.
Sengketa dalam beberapa bulan terakhir itu kian memuncak ke titik dimana kedua pihak bergegas untuk saling mengerahkan jet tempur, sedangkan kapal patroli China-Jepang yang kini saling beradu dikhawatirkan dapat memicu pertempuran yang lebih jauh.
AS, yang telah mengumumkan keamanan “poros” terhadap Asia, berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan mengambil peran dalam sengketa kedaulatan itu. Namun, AS mempercayakan China dan Jepang dapat memecahkan perbedaan itu secara damai.
“Pemerintah China memiliki tekad dan kemampuan untuk mempertahankan wilayah kedaulatan territorial bangsa,” kata juru bicara Menteri Luar Negeri China Hong Lei, Kamis (21/3/2013).
“Tidak ada tekanan dari luar yang akan mempengaruhi tekad dan ketentuan dari Pemerintah China untuk menjaga kedaulatan teritorial".
Pulau berbatu yang tak berpenghuni—yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu oleh China - terletak di dekat daerah yang kaya akan ikan dan memiliki potensi besar cadangan minyak dan gas bumi.
Pejabat senior AS, termasuk Sekretaris Negara John Kerry dalam beberapa bulan terakhir mengatakan bahwa pulau itu terikat oleh Perjanjian Keamanan Jepang-AS. (Reuters)