BISNIS.COM, JAKARTA—Informasi tentang kondisi ekonomi nasional dan global menjadi pilihan sejumlah media cetak sebagai fokus pemberitaannya pada hari ini, Selasa (19/3).
Pertumbuhan rendah
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I akan mencapai 6,1%, sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013 sebesar 6,2%.
Proyeksi Bank Dunia ini lebih rendah dibanding target pemerintah hingga akhir tahun ini sebesar 6,8%. (Indonesia Finance Today).
Dalam tekanan
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 adalah 6,2% atau turun dari perkiraan awal sebesar 6,3%.
Menguatnya sejumlah telanan ekonomi jadi pertimbangan. (Kompas).
Emisi gobal bond
Enam emiten siap menerbitkan global bond (obligasi global) hingga Rp51,6 triliun sebelum akhir tahun ini, memanfaatkan momentum tingginya minat pemodal asing untuk berinvestasi.
Global bond korporasi Indonesia menarik, karena memberikan imbal hasil di atas 5% atau sekitar dua kali lipat dibanding di Eropa dan Amerika Serikat 2-3%. (Investor Daily).
Pangkas tarif
Mayoritas warga Jakarta silahkan bergembira.
Mulai tahun ini, tarif Pajak BUmi dan Bangunan (PBB) di Jakarta dipangkas habis.
Bahkan persentase pemangkasannya mencapai 90% daripada tarif PBB yang sudah berlaku selama ini. (Kontan).
Tata niaga
Harga komoditas pangan seperti bawang, cabai, daging, buah, kedelai, jagung hingga terigu yang bergejolak belakangan ini turut menandai betapa amburadulnya tata tiaga produk pangan Indonesia.
Saking amburadulnya, para spekulan kini bisa ‘mengontrol’ kebijakan pemerintah lewat siasat busuknya menimbun barang dan mempermainkan harga komoditas pangan di pasar lokal. (Neraca). (if)
