Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS HAMBALANG: Ibas Bantah Tuduhan Yulianis, 1.000 Persen Tidak Benar

BISNIS.COM,SEMARANG -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) membantah pernyataan Yulianis bahwa dirinya ikut menerima uang dari proyek Hambalang. "Saya tidak mengenal Yulianis, saya juga tidak mengenal Mindo. Tuduhan

BISNIS.COM,SEMARANG -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) membantah pernyataan Yulianis bahwa dirinya ikut menerima uang dari proyek Hambalang.

"Saya tidak mengenal Yulianis, saya juga tidak mengenal Mindo. Tuduhan tersebut sudah mencemarkan nama saya. Sudah saya katakan sebelumnya, 1.000 persen itu tidak benar," kata Ibas melalui surat elektronik kepada Antara di Semarang, Sabtu siang (16/3).

Ibas menilai tudingan-tudingan yang selama ini tujukan kepadanya adalah tuduhan lama yang diulang-ulang dan sumbernya tidak valid.

"Saya sudah sering dituduh. Penuduhnya pun sudah tervonis dan diketahui. Uang Century, uang Hambalang, atau apa pun itu yang berhubungan dengan kasus-kasus yang selama ini beredar, jangan sampai hal ini terus terulang apalagi saya sudah berkali-kali menegaskan hal itu tidak benar. Saya tidak menerima apa pun," tegasnya.

Ibas menjelaskan bahwa dirinya justru ingin mengetahui pihak mana yang sengaja menggunakan namanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Saya Ketua SC Kongres Partai Demokrat di Bandung, dan saya tidak menerima uang apa pun. Justru saya ingin tahu siapa yang dimaksud dan siapa yang mengatasnamakan saya bila benar uang itu diatasnamakan saya," kata Ibas.

Lebih lanjut dia mengatakan,"Saya banyak diam bukan berarti tidak bisa bersuara dan menuntut keadilan atas upaya-upaya yang merusak nama baik saya." Ibas curiga ada kepentingan politik di balik tudingan-tudingan yang dialamatkan kepadanya.

"Saya bertanya-tanya, ada kepentingan politik besar apa di balik isu-isu itu yang menginginkan saya masuk dalam pusaran?" katanya.

Ibas juga berharap media dapat objektif dan profesional terkait dengan isu tersebut.

"Saya menghargai kebebasan pers, tetapi kebebasan pers yang beretika dan berdasarkan kode etik jurnalistik agar ke depannya pers dapat menjaga profesionalitas profesinya," demikian Sekjen DPP Partai Demokrat Ibas.(Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper