BISNIS.COM, JAKARTA—Fokus pemberitaan sejumlah media cetak pada hari ini, Jumat (8/3) menyoroti infomrasi perbankan, di antaranya tentang rencana akuisisi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).
Perbankan syariah
Bergelar negeri dengan mayoritas muslim, sepertinya tak bisa menjadi jaminan akan kinclongnya pertumbuhan perbankan syariah di republik ini.
Lihat saja, industri ini belum bisa mencapai market share, seperti yang tadinya direncanakan mencapai 5% di akhir 2012 lalu. (Neraca).
Akuisis BTPN
Sejarah boleh jadi akan menorehkan catatan bila keinginan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc mengakuisisi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terwujud.
Nilai akusisi yang ditawarkan terbilang besar, yakni mencapai US$1,6 miliar atau Rp15,4 triliun. (Kontan).
Buru saham
Transaksi beli bersih (net buying) saham oleh investor asing tahun ini diperkirakan menembus Rp42,5 triliun, baik hampir tiga kali lipat dibanding 2012 yang hanya Rp14,7 triliun.
Sejak awal Januari hingga 7 Maret 2013, net buying asing sudah mencapai Rp20,9 triliun. (Investor Daily).
Belum mengkhawatirkan
Kondisi makro ekonomi Indoinesia yang relatif solid membuat valuasi IHSG masih wajar dan punya potensi untuk tumbuh.
Pelaku pasar saham domestik menilai kenaikan tinggi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal 2013 belum mencerminkan situasi yang perlu dikhawatirkan.
Kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif solid membuat valuasi IHSG masih wajar dan punya potensi untuk tumbuh. (Indonesia Finance Today).
Investasi melambat
Bank Indonesia mencermati kegiatan investasi Indonesia yang melambat, khususnya pada investasi nonbangunan.
Indikasi melambatnya investasi itu juga terlihat pada pertumbuhan impor barang modal yang melandai. (Kompas).