BISNIS.COM, JAKARTA — Informasi pagi ini, Senin (18/2/2013) di sejumlah media massa terfokus pada pemberitaan penilaian perdagangan saham dalam sepekan dan perubahan saham pengendali di Bumi Plc.
Indeks saham
Kenaikan indeks saham yang cukup signifikan pekan lalu ternyata hanya berasal dari 146 emiten aktif bertransaksi atau sekitar 25% dari total 438 emiten yang listing di pasar bursa yang sahamnya tercatat likuid.
Sisanya, sebanyak 118 emiten sahamnya melemah dan 174 emiten lainnya terlihat pergerakan sahamnya stagnan alias mandek. (Neraca).
Investasi asing
Pemeriintah akan membuka akses masuk bagi investor asing di sektor minyak dan gasm (migas), farmasi, pendidikan serta jasa transportasi melalui revisi peraturan Daftar Negarif Investasi (DNI).
Edy Putra Irawady, Deputi Menko Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan mengatakan revisi DNI itu bertujuan agar kebijakan investasi pada empat sektor ersebut lebih terbuka dibanding sebelumnya. (Indonesia Finance Today).
Grup Bakrie
Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumiu Plc tanggal 21 Februari, Grup Bakrie mencoba memainkan langkah kuda hitamnya.
Hari ini (18/2), mereka akan mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meminta pertimbangan sekaligus berharap dukungan. (Kontan).
Genjot infrastuktur
Pemerintah harus memperbanyak insentif dan menggenjot infrastruktur di luar Jawa, kususnya Indonesia bagian Timur, karena ketimpangan spasial saat ini makin parah.
Perbankan juga diimbau untuk membuka kantor cabang lebih banyak di wilayah Timur. (Investor Daily).
Gerai waralaba
Ketentuan pembatasan kepemilikan restoran dan toko modern adalah langkah tepat untuk menciptakan iklim usaha kondusif.
Selama ini persaingan usaha waralaba tidak sehat karena kencenderungan monopoli. (Kompas). (*)