Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGKUTAN KUALA NAMU: Tender Dibuka Bulan Depan

MEDAN--Dinas Perhubungan Sumatera Utara akan membuka tender Angkutan Pemadu Moda Transportasi, menuju Bandara Internasional Kuala Namu pada Februari mendatang menyusul berbagai persiapan yang telah dilaksanakan, termasuk uji coba jalur kendaraan.

MEDAN--Dinas Perhubungan Sumatera Utara akan membuka tender Angkutan Pemadu Moda Transportasi, menuju Bandara Internasional Kuala Namu pada Februari mendatang menyusul berbagai persiapan yang telah dilaksanakan, termasuk uji coba jalur kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Anthony Siahaan mengatakan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menyatakan ketertarikanya untuk pengadaan angkutan darat dengan jenis bus sedang tersebut, terutama dari perusahaan lokal Sumatera Utara.

“Sudah banyak yang tertarik, tapi belum tahu ada berapa karena pendaftaran belum dibuka. Tender baru akan dibuka bulan Februari, rencananya April sudah bisa dioperasikan untuk melayani pemumpang menuju bandara,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (31/1).

Proses tender tersebut dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Sumut No 38/2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Izin Angkuran Pemadu Moda berdasarkan kualitas (quality licensing)

Para peserta nantinya harus menyampaikan keunggulan dari pelayanan dan fasilitas bus yang akan ditawarkan, halte, termasuk proposal tarif. Oleh karena itulah, Anthony masih belum bisa menyampaikan tarif yang dikenakan untuk sekali jalan. Namun berdasarkan informasi yang beredar, tarif yang dikenakan tidak boleh lebih dari Rp50.000.

Selain itu, dia juga belum bisa menyebutkan jumlah bus yang akan disiapkan karena hal tersebut masih dalam proses perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan banyaknya penumpang yang menggunakan moda darat tersebut.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan Kadin Sumut Ade Putra Pandana Nasution meminta pemerintah agar tarif bus yang dikenakan nanti tidak memberatkan masyarakat.

Sebab, moda angkutan darat ini merupakan  transportasi massal yang dianggap cukup murah dan dapat digunakan oleh masyarakat umum, tidak hanya oleh pihak yang akan berangkat dengan menggunakan pesawat terbang.

“Kami minta pemerintah bisa turun tangan memberikan subsidi karena ini anggkutan massal, bukan taksi yang merupakan kendaraan yang digunakan secara pribadi,” tuturnya. (if)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper