Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Bulan jadi wagub, Ahok turun berat badan 4 kg

JAKARTA: Baru 3  bulan menjabat wakil gubernur DKI Jakarta, berat badan Basuki T. Purnama turun antara 3 kg-4 kg. Diakuinya, memimpin ibukota dengan masyarakat heterogen menyita pikiran, tenaga, emosi, yang berujung stres yang mempengaruhi berat

JAKARTA: Baru 3  bulan menjabat wakil gubernur DKI Jakarta, berat badan Basuki T. Purnama turun antara 3 kg-4 kg. Diakuinya, memimpin ibukota dengan masyarakat heterogen menyita pikiran, tenaga, emosi, yang berujung stres yang mempengaruhi berat badan.
 
Stres yang dialami Ahok memuncak ketika banjir melanda Jakarta 17 Januari 2013 silam. Ia bersama Jokowi sudah tahu akan ada banjir besar tapi kejadian itu diluar dugaan. Apalagi, masyarakat menggantungkan nasib dari pasangan ini.


“Kalau orang bilang nasib ditentukan Bapak [Jokowi–Ahok] itu bikin saya stres, kami tegang sampai kurus turun 3 kg-4 kg, saya mesti beli ikat pinggang lagi yang kecil. Tapi saya senang celana jeans bisa muat tidak perlu diet,” katanya dihadapan Asosiasi Bappeda se-Indonesia di Balai Kota DKI, Rabu (30/1/2013) malam.


Dibalik kerja keras Jokowi–Ahok ternyata mereka berdua memasang perasaan cemas melewati bulan demi bulan masa jabatan. Tidak jarang mengevaluasi hasil kerjanya dengan pertemuan empat mata. Baru satu bulan menjabat dinilai sukses, keduanya ‘tos’ karena hasilnya positif.
 
Bulan kedua evaluasi lagi masih positif dan keduanya salaman. Bulan ketiga menjelang 100 hari sudah tidak bisa salaman lagi. Banjir mengepung Jakarta, ribuan orang mengungsi, Ibukota lumpuh. Kerja dibagi, Ahok di Jakarta Utara dan Barat, sedangkan Jokowi di Jakarta Pusat.
 
“Selamat lewat 1 bulan kita tos, berarti masih ada 49 bulan lagi. Lewatin tahun baru kita salaman, tapi menjelang 100 hari tahu-tahu banjir datang, stres lah kami,” kata Ahok disusul tawa semua kepala Bappeda yang hadir di ruang rapat Bappeda DKI.
 
Sebenarnya, Ahok tidak berharap menang Pilkada DKI. Keinginan hanya cukup nomor dua dengan selisih tipis sehingga ketika jadi pembicaraan orang persepsinya tetap bagus. “Tapi ini sekarang jadi pusing, kami harus paksa kerja keras. Kalau tidak berhasil, kita runtuh. Orang menganggap percuma pemimpin jujur rakyat, tapi sama saja. Yang dipercaya saja kaya gini, apalagi yang tidak,” jelasnya. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper