JAKARTA--Sedikitnya 40 orang dari Sinar Mas Group serta aparat pemerintah mulai dari unsur Kepolisian, Kehakiman, Kejaksaan, BPKP hingga BIN berkumpul di Plaza SIMAS, Jakarta mengikuti pelatihan mediasi Eka Tjipta Foundation (ETF) - Badan Mediasi Indonesia (BaMI) akreditasi 40 jam Mahkamah Agung.
Anne Mulya Direktur Eksekutif ETF mengungkapkan Jakarta merupakan pusat perekonomian dan menjadi salah satu provinsi yang paling dinamis di Indonesia dan banyak perusahaan baik lokal, nasional hingga perusahaan asing yang berinvestasi di sini. Konsekuensi dari dinamika di atas adalah munculnya potensi sengketa hubungan industrial.
"Melalui pelatihan mediasi maka pemahaman berikut penanganan yang tepat atas seluruh potensi serta jenis konflik dapat ditangani sehingga daya saing industri tentunya akan tetap terjaga,” ungkapnya di Jakarta, kemarin.
Hadir sebagai pembicara utama, pakar mediasi, Ahmad Sudiro dan Suryono, dari Universitas Gadjah Mada, serta para mediator BaMI seperti Stephanus Sutrisno dan Normin S. Pakpahan. Turut hadir, Ketua BaMI, Susanti Adi Nugroho dan Ketua Muda Perdata Khusus MA, Moh Saleh yang didampingi oleh Direktur Eksekutif ETF Anne Mulya
Mediasi sendiri merupakan salah satu solusi alternatif sengketa industrial yang tersedia dan sesuai ketentuan pemerintah.
Dengan sifatnya yang cepat, ekonomis dan fleksibel, para pihak yang berperkara tidak hanya menghemat waktu dan biaya--dibandingkan melakukan penuntasan konflik melalui metode litigasi--namun juga mampu mengupas setiap permasalahan secara mendalam dengan tetap mengedepankan hubungan baik antara pihak yang saling berperkara.
Pelatihan Mediasi yang terselenggara hingga 1 Februari ini merupakan angkatan ke 11 setelah kegiatan sebelumnya meluluskan sebanyak 351 mediator terakreditasi Mahkamah Agung.
Jika awalnya banyak diselenggarakan di Jakarta, belakangan pelatihan juga menjangkau sentra-sentra bisnis lain di tanah air seperti Serpong, Pekanbaru, Jambi dan Balikpapan. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
